Type Keyword(s) to Search
BABY

Menangani Bayi Kejang Tanpa Demam

Menangani Bayi Kejang Tanpa Demam

Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond

Ketika Si Kecil terkena demam tinggi, hal terburuk yang bisa terjadi adalah ia mengalami kejang. Meskipun begitu, pada beberapa kasus, bayi mengalami kejang tanpa demam. Durasi kejang biasanya berlangsung sebentar, namun tentu saja hal ini bisa membuat Anda sebagai orang tua sangat khawatir. Apakah kejang ini dipengaruhi keturunan? Apa penyebab dan cara mengatasinya?


Kejang merupakan suatu kondisi yang menyebabkan fungsi otot tidak bisa dikendalikan oleh diri manusia. Kejang tanpa demam terjadi pada 0.4 persen populasi anak. Namun, kejang tanpa demam tidak dipengaruhi oleh faktor keturunan.


Penyebab

Ada beberapa hal yang menyebabkan anak mengalami kejang tanpa demam, antara lain:

• Kelainan pada otak, seperti trauma kepala (terjadi karena Si Kecil pernah mengalami benturan pada kepalanya), perdarahan di otak anak, dan peradangan di otak anak (terjadi karena terkena infeksi virus, misalnya Varicella zoster atau herpes simpleks).

• Kelainan yang tidak berasal dari otak, seperti gangguan elektrolit (kekurangan kalium), gula darah rendah atau tidak stabil, keracunan, dan mengalami epilepsi.


Cara Mengatasinya

Menurut dr. Rouli Nababan Sp.A., harus ada penanganan cepat jika kejang tanpa demam terjadi pada anak, terutama di bawah 6 bulan. Hal ini dikhawatirkan muncul karena ada kelainan pada jaringan otaknya. Anda sebaiknya membawa Si Kecil untuk melakukan rekam EEG dan MRI guna mengetahui listrik di otaknya. Lakukan pemeriksaan dengan segera karena ketika kejang aliran oksigen ke otak terganggu.

Pertolongan pertama untuk anak yang mengalami kejang adalah dengan cara:

• Baringkan anak pada bidang mendatar (lantai atau kasur), lalu pindahkan ia ke tempat yang lebih aman hanya jika ia terserang kejang di tempat-tempat yang berbahaya.

• Longgarkan pakaian anak, terutama di sekitar leher, agar saluran napasnya tidak tertutup, dan biarkan sirkulasi udara terbuka lancar.

• Buka mulutnya lalu miringkan tubuh anak supaya jika ada cairan atau sesuatu di mulutnya bisa segera keluar dan ia tidak tersedak.

• Jangan memasukan makanan atau minuman apa pun ke dalam mulut saat Si Kecil mengalami kejang karena dapat menyebabkan sumbatan pada saluran pernapasan.

• Setelah kejang berangsur pulih, biarkan ia tidur dan beristirahat. Otak anak Anda mengalami 'korslet' sesaat ketika kejang. Langkah terbaik yang dapat Anda lakukan adalah membiarkannya beristirahat.


Kapan Perlu ke Dokter?

Anda perlu membawa Si Kecil ke dokter segera mungkin jika:

• Anak Anda tidak pernah mengalami kejang sebelumnya.

• Kejang kambuhan terjadi sangat sering.

• Kejang pertama berlangsung lebih dari 5 menit.

• Kejang susulan terjadi. (M&B/SW/Dok. Freepik)