Type Keyword(s) to Search
TOODLER

Mengajari Anak Cara Menerima Kekalahan

Mengajari Anak Cara Menerima Kekalahan

Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond

Menang atau kalah dalam sebuah kompetisi atau perlombaan adalah hal yang wajar. Meskipun begitu, tidak semua orang bisa menerima kekalahan tersebut dengan wajar. Tidak sedikit pula orang yang mengalami kekecewaan berlebihan atau bahkan menangis sedih saat mendapatkan kekalahan dan mencoba segala cara agar bisa menang, walaupun hal itu akan merugikan orang lain. Nah, agar ini tidak terjadi pada Si Kecil, Moms bisa mengajarinya untuk dapat menerima kekalahan.


Berikut ini tips yang perlu Anda lakukan untuk mengajari anak agar bisa menerima kekalahan dengan baik, Moms.


Lakukan yang Terbaik

"Anak usia prasekolah pada umumnya adalah anak yang sangat kompetitif, dan itu merupakan hal yang normal. Kendati begitu, peran orang tua tetap dibutuhkan untuk mengajari mereka supaya dapat bersaing secara sehat," ungkap Eileen Kennedy-Moore, Ph.D, penulis buku Smart Parenting for Smart Kids. Yang penting bagi orang tua adalah menekankan kepada anak agar ia melakukan yang terbaik dalam setiap perlombaan atau kompetisi, bukannya 'harus' menjadi pemenang dari pelombaan atau kompetisi tersebut.


Terima Kekalahannya

Sebagai orang tua, pastinya Anda akan merasa bangga jika Si Kecil menang dalam kompetisi yang diikutinya. Namun bagaimana reaksi Anda jika ia kalah? Tentu saja Anda tetap harus mendukungnya. Katakan bahwa Anda tetap bangga kepadanya karena ia telah melakukan yang terbaik saat mengikuti kompetisi. Hal ini akan mengurangi perasaan sedih atau kecewa Si Kecil saat ia mengalami kekalahan.


Bersikap Positif

Ajari Si Kecil untuk selalu memberikan ucapan 'selamat' kepada pemenang dalam kompetisi yang ia ikuti dengan cara menjabat tangannya. Anda perlu menjelaskan bahwa yang terpenting dalam sebuah perlombaan atau kompetisi adalah tidak merasa putus asa saat kalah dan tidak bersikap tinggi hati atau sombong saat menang.

Anda juga bisa mengajarinya untuk mengenali pemain yang sportif dan tidak sportif dengan cara mengajaknya menonton pertandingan olahraga favorit bersama.


Jelaskan Mengapa Kalah

Ketika Si Kecil mengalami kekalahan, jelaskan mengapa ia bisa kalah. Jika ia memang tidak menampilkan yang terbaik, katakan sejujurnya. Memberi alasan mengapa Si Kecil kalah akan membantunya mengatasi emosi dan kesedihannya, Moms. (M&B/SW/Dok. Freepik)