Type Keyword(s) to Search
TOODLER

Moms, Pakai Rumus Ini untuk Prediksi Tinggi Badan Anak

Moms, Pakai Rumus Ini untuk Prediksi Tinggi Badan Anak

Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond

Moms, saat anak bermain dengan teman-temannya, pernahkah Anda memerhatikan secara seksama tinggi badan Si Kecil dibandingkan dengan tinggi badan teman-teman sebayanya? Apakah ia lebih tinggi atau malahan lebih pendek daripada mereka?

Bisa jadi Anda pun akan bertanya-tanya, bagaimana saat Si Kecil besar nanti? Berapa tinggi badannya kelak, ya?

Nah, Moms, walaupun sekarang Si Kecil masih balita, Kita bisa memprediksi tinggi badannya ketika ia dewasa kelak, lho. Menurut dr. Rouli Nababan, Sp.A., tinggi badan seseorang sangat dipengaruhi oleh faktor genetik. Meskipun begitu, faktor lingkungan juga berpengaruh terhadap tinggi badan optimal seorang anak.

Rumus Potensi Tinggi Genetik

Nah, jika Moms ingin mengetahui potensi tinggi Si Kecil saat dewasa nanti, Anda bisa menghitungnya dengan menerapkan rumus berikut ini.

Untuk Anak Laki-Laki

(Tinggi badan ayah + tinggi badan ibu + 13 cm) dibagi 2, kemudian ditambah atau dikurangi 8,5 cm.

Contoh: Tinggi badan ayah 165 cm dan tinggi badan ibu 150 cm

165 + 150 + 13 = 328

328 dibagi 2 = 164

164 - 8,5 = 155,5

164 + 8,5 = 172,5

Jadi perkiraan tinggi badan anak laki-laki saat dewasa nanti antara 155,5 cm hingga 172,5 cm.

Untuk Anak Perempuan

(Tinggi badan ayah + tinggi badan ibu - 13 cm) dibagi 2, kemudian ditambah atau dikurangi 8,5 cm.

Contoh: Tinggi badan ayah 165 cm dan tinggi badan ibu 150 cm

165 + 150 - 13 = 302

302 dibagi 2 = 151

151 - 8,5 = 142,5

151 + 8,5 = 159,5

Jadi perkiraan tinggi badan anak perempuan saat dewasa nanti antara 142,5 cm hingga 159,5 cm.

Nah, dengan menggunakan rumus potensi tinggi genetik tersebut, Moms bisa memprediksi tinggi badan Si Kecil saat ia dewasa nanti. Kendati begitu, pastikan juga anak mendapat nutrisi yang baik, sehingga ia akan tumbuh dan berkembang secara optimal. (Susanto Wibowo/Dok. Freepik)