Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond
Dalam rentang usia 0-12 bulan, bayi memang kerap membuat Anda bingung lantaran ia belum bisa berkomunikasi secara maksimal. Tiba-tiba saja ia menjadi rewel tanpa sebab atau bahkan menangis terus-menerus.
Memasuki setahun pertamanya, kata “Tidak” menjadi sesuatu yang sering dan terfavorit untuk diucapkan Si Kecil. Kata ini pun menjadi sangat powerful, namun sering kali membuat ia maupun Moms menjadi frustasi.
Secara fisik dan emosional, Si Kecil juga belum bisa mengelola emosinya. Lalu, bagaimana membantunya mengontrol diri di setahun pertama kehidupannya? Berikut beberapa cara mengajarkan bayi Anda agar tetap terkontrol.
• Bantu Si Kecil untuk Tetap Tenang dan Nyaman
Salah satu faktor penting dalam mengembangkan pengendalian diri adalah kemampuan untuk menenangkan diri saat kecewa. Nah, karena bayi belum mampu melakukannya, menjadi tugas pengasuh atau Anda untuk menenangkan dan menyamankannya. Misalnya dengan cara mengelus punggungnya saat menjelang tidur atau mendekapnya ketika ia menangis ketakutan.
• Membiasakan Rutinitas
Rutinitas atau kebiasaan, seperti makan, tidur, bermain, dan mandi yang dilakukan di jam sama setiap hari akan membuat bayi memahami bahwa dunia ini merupakan tempat yang terorganisir. Anda juga bisa menjadikan bermain sebagai cara untuk menenangkan Si Kecil.
Sehabis bermain, biasanya bayi akan merasa kelelahan karena aktif bergerak. Anda bisa memijatnya dengan menggunakan baby oil lalu bacakan buku cerita agar dapat menyesuaikan dirinya untuk beristirahat.
• Membaca Bahasa Si Kecil
Anda tentu pernah mendengar istilah baby sign language bukan, Moms? Sinyal atau ‘bahasa bayi’ ini merupakan cara ia berkomunikasi dengan gerakan tubuh. Yang harus Anda lakukan adalah ‘membaca’ gerakan yang ia lakukan, sehingga Anda tahu hal yang ingin diutarakannya kepada Anda.
Contohnya, mengusap-usap mata ketika mengantuk, memasukkan jempol ke mulut saat lapar, atau mengangkat tangan ketika ingin digendong. Si Kecil pun dapat lebih mudah diatur ketika dia merasa Moms dapat memahami dirinya.
• Ketahui Temperamen Si Kecil
Setiap manusia diciptakan unik, termasuk temperamennya. Ada orang yang sangat mudah marah, ada yang baru bisa marah jika harga dirinya disindir. Namun, ada pula yang sangat tenang dan sulit untuk marah.
Nah, cobalah kenali bagaimana temperamen Si Kecil dengan melihat bagaimana ia merespons berbagai hal di sekitarnya. Anda bisa lihat dari bagaimana reaksinya terhadap perubahan, orang seperti apa yang bisa membuatnya tertawa atau justru tak disukainya. Kenali juga apa yang membuatnya nyaman dalam situasi yang kurang menyenangkan.
• Pikirkan Temperamen Anda
Ternyata selain mengenali temperamen Si Kecil, Anda juga harus memikirkan tentang temperamen Anda sendiri, lho. Misalnya, orang tua yang pemalu kurang bisa menangani anaknya yang easy going. Sebaliknya, orang tua yang ‘ramai’ bingung menghadapi buah hatinya yang cenderung pendiam.
Tenang ya, Moms, sesungguhnya cara sederhana adalah dengan menyesuaikan diri dengan temperamen Si Kecil. Misalnya, anak Anda tergolong pemalu, Anda bisa ‘membantunya’ dengan menemaninya bermain di playground selama beberapa waktu.
Ketika ia sudah mulai ‘panas’ dan rasa percaya dirinya muncul, Anda bisa menjauh darinya, namun tetap mengawasi dari kejauhan. Atau, Anda bisa bersikap lebih tenang tanpa harus melakukan banyak kontak mata, ketika Si Kecil sedang rewel. (M&B/Vonia Lucky/SW/Dok. Freepik)