Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond
Tahukah Moms, otak anak sudah terbentuk sejak masih dalam kandungan? Saat lahir berat otak bayi hanya 400 gram dan belum berkembang sempurna. Dan saat usia 3 tahun, berat otak Si Kecil mencapai 1.100 gram. "Masa penentu tumbuh kembang otak anak terjadi sejak dalam kandungan hingga usia 3 tahun. Karena itu, otak perlu diberi nutrisi yang cukup dan stimulasi yang baik," kata dr. Ahmad Suryawan, Sp.A(K), dokter tumbuh kembang anak dari RS Dr. Soetomo, Surabaya. Bagaimana nutrisi dan stimulasi yang tepat itu? Mother&Baby Indonesia menguraikannya untuk Anda, Moms.
Pada tahun kedua, Moms akan menyaksikan perubahan dramastis pada kemampuan balita. Sirkuit otak untuk fungsi bicara dan bahasa berkembang cepat. Pada periode ini juga terjadi peningkatan proses mielinisasi atau selubung lemak pada sel otak yang berfungsi mempercepat penyampaian informasi, sehingga ia mulai melakukan hal-hal yang kompleks. Kemampuan kognitif yang lebih tinggi juga mulai terbentuk di usia ini, misalnya ia akan mulai mengenali diri sendiri.
Di tahun ketiga, kepadatan sirkuit otak atau sinaps di otak bagian depan mencapai puncaknya. Bahkan kepadatannya mencapai 200 persen lebih tinggi dibandingkan otak orang dewasa. Semakin sering anak mendapatkan stimulasi dari luar, semakin banyak sinaps yang terbentuk. Semakin banyak yang terbentuk, semakin banyak pula informasi yang dapat diproses melalui koneksi antar sel-sel otak. Hal tersebut tentu dapat meningkatkan kemampuan otak balita.
Si Kecil juga membutuhkan stimulasi yang tepat, ia akan mampu mengingat hal-hal yang telah lalu. Memori tersebut sangat penting untuk membantu anak memecahkan masalah yang dihadapi. Selain itu, ia sudah dapat berpikir secara logis.
18-24 Bulan
Si Kecil sudah mulai bermain dengan menggunakan imajinasinya sendiri, seperti memberi makan saat bermain boneka, atau mengatakan “Brumm...brumm...” saat bermain mobil-mobilan. Agar imajinasi Si Kecil semakin berkembang, ajak ia bermain peran, misalnya pura-pura menjadi kucing atau ayam. Lakukan hal-hal lain untuk meningkatkan imajinasinya.
Memasuki usia ini, Si Kecil telah dapat menguasai setidaknya 500-1.000 kata dan sudah mulai mencoba mengucapkan kombinasi 2 kata. Latihlah Si Kecil menyusun kata menjadi sebuah kalimat. Kemampuan kognitifnya juga mulai terbentuk, misalnya ia akan mulai mengenal diri sendiri.
24-30 Bulan
Karena stimulasi yang Anda berikan, Si Kecil sudah mulai menggunakan bahasa untuk mengungkapkan perasaan dan pikirannya. Mungkin terkadang masih cukup sulit, oleh karena itu peran Anda sangat dibutuhkan di sini. Tanyakan mengenai ide atau hal-hal yang ia inginkan.
Di usia ini, Si Kecil sudah memiliki 1 atau 2 teman bermain yang disukainya. Bangun kemampuan sosialisasinya dengan menemukan teman yang sebaya dengannya. Jangan lupa untuk mengajari Si Kecil tentang berbagi dengan teman. Misalnya, meminjamkan mainannya maupun giliran bermain.
30-36 Bulan
Di rentang usia ini, Si Kecil sudah lebih mandiri dan waktunya untuk melatihnya melakukan hal-hal yang besar, seperti mengayuh sepeda roda 3, memakai baju, membuat coretan garis, dan lain-lain. Anda hanya perlu memberikan kesempatan dan kepercayaan kepadanya.
Si Kecil sudah mulai bisa berpikir secara logis, misalnya jika kena air akan basah. Dorong dan latih ia untuk menggunakan logika dalam situasi sehari-hari. Misalnya, “Minuman ini masih panas, apa yang harus dilakukan supaya dingin?” (M&B/Vonia Lucky/SW/Dok. Freepik)