Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond
Proses membau atau menghidu dipengaruhi oleh molekul-molekul yang terbawa oleh udara dan masuk ke dalam hidung. Informasi tersebut kemudian diteruskan ke otak melalui berbagai organ indera penciuman. Di otak inilah bau-bauan diidentifikasi, sehingga seseorang dapat mengetahui bau yang tercium oleh hidung.
Indera penciuman mempunyai peran dan fungsi yang cukup penting, terutama dalam hal yang berhubungan dengan kenikmatan dan emosi. Selera makan anak, misalnya, akan bangkit bila mencium aroma masakan yang lezat. Sebenarnya, bagaimana perkembangan indera penciuman pada bayi? Ini penjelasannya, Moms.
Dalam Kandungan
Seperti perkembangan indera yang lain, indera penciuman juga sudah terjadi sejak dalam kandungan. Pada trimester ke-2 (usia kehamilan 6 bulan), janin sudah dapat membaui air ketuban. Benarkah demikian? Sebuah penelitian yang dilakukan terhadap bayi prematur yang lahir sebelum usia kehamilan 30 minggu, menunjukkan bahwa mereka bisa merespons aroma tertentu. Karenanya, disimpulkan bahwa pada usia tersebut, janin sudah bisa mencium bau.
Penelitian ini juga didukung oleh studi lain yang menemukan bahwa bayi berusia 3 hari sudah bisa mengenali bau khusus yang berasal dari air ketuban ibunya.
Lisa Eliot, Ph.D., asisten profesor neurosains di Chicago Medical School, AS, dan penulis What's Going on in There? How the Brain and Mind Develop in the First Years of Life, mengatakan bahwa makanan yang diasup dan aroma yang dibaui oleh ibu hamil akan berpengaruh pada otak janin dan memberikan stimulasi kepada indera penciumannya. “Aroma ini mungkin akan memengaruhi kemampuan Si Kecil nantinya untuk mendeteksi bau-bauan,” ujar Lisa.
Saat Lahir
“Pada saat lahir, indera penciuman bayi lebih baik dibandingkan indera penglihatannya,” ujar Seema Scukas, M.D., dari Children's Healthcare of Atlanta, AS. Ya jika dibandingkan dengan indera penglihatan yang butuh beberapa tahun untuk berkembang dengan baik, saat baru dilahirkan indera penciuman Si Kecil sudah lebih 'maju'.
Setelah lahir, pada umumnya bayi cepat belajar dan dapat mengenali bau dari tubuh dan ASI ibunya, sehingga ia merasa aman jika dekat sang ibu. Bayi pun sudah dapat membedakan antara bau yang menyenangkan dan yang tidak, misalnya saja jika didekatkan pada aroma yang menyengat, ia akan memalingkan muka atau meringis.
Walaupun kadang acuh tak acuh bila diberi rangsangan seperti itu, sebenarnya bayi menyimpan semua memori bau tersebut dalam otaknya.
Berikut beberapa fakta indera penciuman bayi di tahun pertamanya:
1. Saat lahir, Si Kecil akan tertarik dengan bau ASI Anda. Dan saat berusia 2 minggu, ia bisa membedakan bau ASI Anda dengan ASI milik ibu lain.
2. Sebuah studi di Swiss menemukan fakta bahwa bau-bauan yang familiar bagi Si Kecil mampu menenangkannya. Jadi ketika Si Kecil tengah diimunisasi, bawa selimut yang memiliki aroma ASI Anda dan letakkan dekat dengannya.
3. Selama 2 bulan pertama usianya, Si Kecil akan memilih aroma khas tubuh Anda dibandingkan orang lain. Bahkan ketika Anda tengah penuh keringat, bagi Si Kecil, Anda tetap tercium seperti bunga mawar. (M&B/SW/Dok. Freepik)
- Tag:
- Anak
- Bayi
- Indera Penciuman