Type Keyword(s) to Search
FAMILY & LIFESTYLE

Cara Kontrol Dana ‘Hidup Sosial’ agar Keuangan Aman

Cara Kontrol Dana ‘Hidup Sosial’ agar Keuangan Aman

Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond

Sebagai manusia normal, bersosialisasi adalah sebuah kebutuhan. Tidak hanya dengan rekan kerja, berkumpul dengan sesama orang tua murid atau tetangga juga perlu. Tetapi ternyata, kegiatan sosialisasi ini dapat menyebabkan ‘kebocoran’ pada keuangan keluarga. Agar keuangan keluarga tetap tertata, Ligwina Poerwo-Hananto, konsultan keuangan memberikan triknya berikut ini:

1. Batasi Kegiatan Arisan

Arisan telah menjadi bagian hidup orang Indonesia, sekaligus sebagai cara ampuh untuk ‘diterima’ dalam lingkungan. Dalam struktur keuangan bulanan, arisan termasuk ke dalam pos pengeluaran sosial, yaitu pengeluaran yang fungsinya untuk mendekatkan orang sebagai sarana pemenuhan kebutuhan sosial.

Bahayanya, banyak ibu terjebak dalam kegiatan arisan tanpa tujuan. Hanya karena dorongan kebutuhan sosial, berbagai arisan diikuti. Padahal jika dihitung secara saksama, biaya yang dikeluarkan tidak sedikit.

Sebaiknya sebelum memutuskan bergabung ke dalam kelompok arisan, perhatikan karakternya terlebih dahulu. Apakah tujuannya hanya untuk bersenang-senang dan mengejar barang mewah?

Atau ternyata terdapat barang-barang yang dapat berdaya guna untuk kebutuhan rumah tangga? Jangan sampai arisan hanya menjadi beban pengeluaran sosial yang tidak ada manfaatnya.

2. Lakukan Financial Check-Up

Nominal yang kecil membuat pengeluaran sosial sering kali tidak terasa membebani. Banyak ibu beranggapan, sekadar mendatangi acara ulang tahun teman sekolah Si Kecil atau bersantai dengan rekan kerja di kafe tidak akan menguras keuangan keluarga.

Faktanya, kegiatan rutin berskala kecil ini dapat memangkas sumber dana keluarga. Agar tetap terkontrol, bandingkan rasio menabung, cicilan utang, dan pengeluaran sosial. Pastikan dalam sebulan Moms dapat menabung.

Misal hitungannya, jumlah yang ditabung minimal 10 persen dari total penghasilan, untuk cicilan dan utang 30 persen, serta lifestylemaksimal 20 persen. Pengeluaran sosial ini bisa dimasukkan ke dalam pos lifestyleatau pengeluaran rutin, namun jumlahnya jangan lebih dari total tabungan dan cicilan.

 

Dengan mengatur pengeluaran lebih jelas dan terencana, Moms tetap bisa memiliki ‘hidup sosial’ bersama teman tanpa mengganggu keuangan keluarga secara berlebihan. Selamat mencoba, Moms! (M&B/Vonia Lucky/SW/Dok. Freepik)