Type Keyword(s) to Search
TOODLER

Ini Rahasia Perkembangan Otak Anak, Moms

Ini Rahasia Perkembangan Otak Anak, Moms

Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond

Moms, tahukah Anda bahwa otak Si Kecil sudah terbentuk sejak ia masih berupa janin? Itulah sebabnya ketika dilahirkan, berat otaknya mencapai 25 persen otak orang dewasa. Di usia 6 tahun, berat otaknya sudah sekitar 95 persen otak orang dewasa.

 

Sejak janin dalam kandungan, perkembangan fungsi sensorik berupa penglihatan, pendengaran, dan peraba, ternyata sudah mulai terjadi dan akan terus berkembang hingga Si Kecil berusia 1 tahun. Sementara, fungsi gerak motorik kasar dan halus, bicara, bahasa, serta sosialisasi kemandiriannya mulai berkembang sejak ia dilahirkan hingga berusia 6 tahun. Sedangkan perkembangan fungsi kecerdasan dan perilaku Si Kecil akan terlihat sejak ia berusia 3 tahun hingga memasuki akhir masa remaja.

 

Mengingat perkembangan otak Si Kecil berlangsung dengan sangat pesat, Anda sebaiknya mendukungnya dengan memberikan asupan nutrisi terbaik dan stimulasi yang tepat. Nutrisi tersebut dibutuhkan untuk proses pembentukan sel saraf (neurogenesis), memperbanyak (proliferasi), dan menciptakan sarung saraf (mielinisasi). Sementara, stimulasi yang tepat diperlukan untuk membantu pembentukan hubungan antar sel otaknya (sinaps). Bagaimana pemberian nutrisi dan stimulasi yang tepat untuk anak, Moms? Berikut informasinya.

 

Nutrisi yang Tepat

• Pemberian nutrisi tepat dan seimbang sangat penting untuk mendukung perkembangan otak Si Kecil. Berikut ini jenis makanan yang baik bagi otak:

• Telur, mengandung kolin, asam lemak omega-3, zinc, dan lutein yang terbukti dapat meningkatkan konsentrasi.

• Susu dan produk susu yang kaya akan protein serta zat gizi lainnya.

• Sayuran berdaun hijau tua, memiliki kandungan asam folat, vitamin, dan mineral lainnya.

• Ikan, kaya akan sumber omega-3 dan vitamin D.

• Daging merah, memiliki kandungan protein yang sangat baik.

• Buah berwarna jingga dan merah, kaya akan vitamin A.

• Konsentrasi DHA mengalami peningkatan signifikan sejak janin memasuki trimester 3 kehamilan hingga berusia 18 bulan setelah dilahirkan.

 

Stimulasi yang Tepat

Ketika Si Kecil dilahirkan, otaknya sudah membentuk sekitar 100 juta sel otak. Seiring bertambahnya usia, sel otak tersebut menjadi besar dan membentuk hubungan antar sel. Selain dipengaruhi oleh faktor genetik, stimulasi dari lingkungan seperti berikut ini pun dibutuhkan Si Kecil agar sel otaknya dapat berkembang dengan baik.

• Lakukan interaksi positif agar Si Kecil terhindar dari stres. Saat ia stres, tubuhnya akan menghasilkan hormon kortisil yang dapat merusak hubungan antar sel, bahkan mematikan sel otak.

• Mengajak Si Kecil berbicara, bernyanyi, dan membaca dapat merangsang perkembangan otak dan membangun fondasi untuk perkembangan bahasanya.

• Berikan mainan edukatif yang dapat bergerak, reflektif (cermin), berbentuk kotak, berbunyi, dapat diremas, dan memiliki suara untuk menstimulasi keingintahuan Si Kecil, serta membantu perkembangan motoriknya.

• Kenalkan Si Kecil dengan lingkungan sekitarnya. Perlu diingat, televisi atau gadget memang membuatnya tenang dan terlihat nyaman, namun bermain dan berinteraksi langsung dengan lingkungan akan membuatnya lebih banyak belajar. (M&B/SW/Dok. Freepik)