Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond
Aktivitas yang dilakukan setiap hari tentunya akan menghabiskan energi Anda, Moms. Dan tak jarang, saat harus berhadapan dengan tingkah rewel Si Kecil, Anda pun jadi naik pitam. Bentakan tanpa sengaja keluar dari mulut Anda dengan tujuan untuk mendiamkan Si Kecil. Sebaiknya, hilangkan kebiasaan tersebut karena beberapa penelitian mengungkapkan bentakan mempunyai efek yang sama dengan kekerasan fisik atau seksual terhadap anak.
“Bentakan memengaruhi area otak yang berperan dalam perkembangan atensi, memori, dan emosi anak,” jelas psikolog Vera Itabiliana Hadiwidjojo, Psi.
Mendisiplinkan anak melalui bentakan hanya akan membuatnya bingung, apa sebenarnya kesalahan yang telah dilakukannya. Ia pun menjadi terluka serta merasa direndahkan, sehingga akan membuatnya menjadi anak yang tidak percaya diri dan tidak nyaman dengan dirinya sendiri.
Vera menyebutkan hubungan antara orang tua dan anak yang selalu diwarnai dengan bentakan akan membuat anak tertekan serta tidak nyaman berada di dekat orang tuanya. Si Kecil bukannya menghargai Anda sebagai sebagai orang tua, malahan menjadi ketakutan.
Walaupun belum ada penelitian yang menjelaskan lebih jauh mengenai batasan bentakan, Vera berujar, semakin sering anak dibentak, dampaknya akan semakin buruk.
“Bentakan biasanya muncul ketika orang tua menumpuk emosi. Karenanya, jangan menunggu sampai emosi memuncak. Langsung tegur Si Kecil dengan tenang jika memang ada yang salah. Tenangkan diri terlebih dahulu, baru kembali bicara dengan Si Kecil,” saran Vera.
Ia pun menambahkan orang tua harus memahami usia perkembangan anak supaya tuntutan orang tua mengenai perilaku anak lebih realistis. (M&B/SW/Dok. Freepik)
- Tag:
- Anak
- Balita
- Membentak Anak