Type Keyword(s) to Search
TOODLER

Bagaimana Pola Tidur yang Tepat untuk Balita?

Bagaimana Pola Tidur yang Tepat untuk Balita?

Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond

Saat usia anak bertambah, tentunya banyak hal yang ikut berubah. Termasuk dengan pola tidur mereka yang sudah berusia balita. Anda pun perlu mengetahui pola tidur yang tepat untuk Si Kecil, sehingga tumbuh-kembang mereka lebih optimal. Bagaimana dengan pola tidur anak balita? Ini penjelasannya, Moms.

 

2-3 Tahun

Memasuki usia 2-3 tahun, pola tidur anak sudah lebih pasti dan mendekati jadwal tidur normalnya. Kecuali bila orang tua lalai menerapkan kebiasaan tidur teratur di usia awal, pola tidurnya tetap tidak menentu.

Pada usia ini, kebutuhan tidur anak juga sudah berkurang, menjadi sekitar 10-12 jam. Hal ini juga dipengaruhi oleh aktivitas motorik dan eksplorasinya yang berkembang pesat. Anak sudah bisa berlari-larian, melompat-lompat, terampil memanjat, bersepeda roda 3, dan sebagainya. Bahkan ada yang sudah ikut dalam kelompok bermain.

Meskipun begitu, Anda tetap perlu menjaga durasi tidur siangnya. Jangan sampai terlalu lama, karena akan menggeser waktu tidurnya di malam hari. Sebagian anak mungkin masih terbangun 1-2 kali di malam hari karena haus atau lapar. Ajak anak tidur kembali, atau kalau ia terangsang untuk bermain, batasi areanya hanya di dalam kamar. Cukup awasi dan tak usah terlalu meladeninya.

 

4-5 Tahun

Di usia 4-5 tahun, kebutuhan tidur Si Kecil masih sama, yaitu 10-12 jam sehari. Dan biasanya, mereka pun masih membutuhkan tidur siang. Namun, jika tidak memungkinkan, Si Kecil butuh tidur malam lebih awal. Kurang tidur dapat menyebabkan anak cepat lelah, kurang konsentrasi, bahkan kesulitan dalam menyelesaikan tugas-tugas sekolahnya. Selain itu, efek yang lebih parah adalah Si Kecil dapat mengalami obesitas dan meningkatkan risiko diabetes.

Menciptakan rutinitas tidur anak sebenarnya tidaklah sulit. Jika anak Anda mulai rewel dan menggosok-gosok matanya, segera ajak ia ke kamar tidur. Bagi sebagian anak, musik, cahaya yang redup, dan cerita pendek dapat menjadi pengantar tidur yang baik. (M&B/Vonia Lucky/SW/Dok. Freepik)