Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond
Moms, pernah tidak Anda merasa ‘gemas’ karena Si Kecil tak henti-hentinya bertanya “kenapa”? Atau Anda merasa cemas karena ia senang sekali mengutak-atik benda asing? Memasuki usia 3-5 tahun, kemampuan berpikir Si Kecil memang semakin berkembang. Sabar ya Moms, sebab milestone ini merupakan salah satu momen pertama Si Kecil dalam mengasah kemampuan berpikirnya.
Bantu Si Kecil menemukan hal baru dalam hidupnya dengan memberikan rangsangan yang tepat dan menyenangkan. Di bawah ini adalah tahapan perkembangan kognitif anak sesuai kelompok usia dan saran aktivitas stimulasinya, menurut psikolog anak Rini Hildayani, M.Psi.
Usia 3 Tahun
- Mengikuti arahan sederhana.
- Menanyakan pertanyaan ‘kenapa’.
- Mampu mengelompokkan suatu objek.
Stimulasi dengan cara ini: Ajak Si Kecil membantu Anda mengatur peralatan makan di meja makan atau minta ia memisahkan buah apel dan pisang di piring yang berbeda. Jelaskan juga mengenai manfaat dari makanan yang ia makan, untuk menjawab pertanyaan 'kenapa’ ia harus makan sayuran.
Usia 4 Tahun
- Sudah bisa berhitung.
- Membuat keputusan atau pilihan.
- Dapat bekerja mandiri dan bertanya jika butuh bantuan.
Stimulasi dengan cara ini: Ajak Si Kecil berbelanja dan minta ia menghitung jumlah bungkus biskuit atau kotak minuman yang diambilnya. Di sana, Anda juga bisa meminta pendapatnya mengenai sayur apa yang ia inginkan untuk menu bekalnya di sekolah. Kegiatan seperti ini baik untuk melatih Si Kecil dalam membuat pilihan.
Usia 5 Tahun
- Mengungkapkan pikiran menggunakan kalimat lengkap.
- Mencatat ide-ide dengan gambar.
- Mengenali angka, huruf, bentuk-bentuk, pola, dan urutan.
- Memahami kata-kata yang menunjukkan posisi.
Stimulasi dengan cara ini: Ajak Si Kecil bermain peran, misalnya ia menjadi penjual makanan dan Anda pembelinya. Buat daftar menu dengan gambar, huruf, dan angka. Si Kecil bisa mempelajari banyak peran yang ada di sekeliling dan lingkungan di luar mereka. Dan aktivitas ini bisa menstimulasi imajinasi dan kemampuan bahasanya. (M&B/MA/SW/Dok. Freepik.com)