Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond
Setelah memiliki anak pertama, Anda ingin memberikan adik kepada Si Kecil. Namun setelah mencoba beberapa lama, kehamilan tidak kunjung datang. Mungkin Anda mengalami keadaan yang disebut sebagai secondary infertility.
Kondisi ini merupakan ketidakmampuan untuk hamil lagi setelah berulang kali melakukan hubungan seks tanpa pelindung selama 1 tahun (untuk wanita di bawah 35 tahun) dan 6 bulan (wanita di atas 35 tahun). Ada banyak hal yang menyebabkan secondary infertility, antara lain:
Dari Sisi Istri
1. Kelainan ovulasi atau disebut Polycystic Ovarian Syndrome (PCOS).
2. Kerusakan uterus atau tuba falopi karena endometriosis. Selain itu, bisa pula disebabkan oleh Pelvic Inflammatory Disease, yang biasanya muncul akibat penyakit menular seksual, seperti cglamydia.
3. Kerusakan tuba falopi karena kehamilan etopik terdahulu, adanya infeksi dari operasi sebelumnya, seperti Caesar yang menyebabkan luka dalam, atau komplikasi pada kehamilan sebelumnya.
4. Jika usia Anda lebih dari 35 tahun, mungkin ada gangguan tiroid aktif, namun tidak terlihat dan memengaruhi ovulasi Anda. Atau, bisa juga karena Anda terkena infeksi yang berisiko keguguran.
Baca juga: 8 Makanan Penyubur Kandungan agar Lebih Mudah Hamil
Dari Sisi Suami
1. Seiring bertambahnya usia, pria akan semakin tidak subur. Ketika sudah lebih dari 35 tahun, kualitas sperma akan berkurang.
2. Sebanyak 90 persen kasus ketidaksuburan pada pria terjadi akibat jumlah sperma yang kurang, kualitas sperma yang kurang, atau keduanya. Bisa juga karena sperma tidak berhasil berenang di jalurnya sehingga tidak sampai ke sel telur.
3. Penyakit dan gaya hidup yang tidak sehat sangat memengaruhi kualitas sperma.
Emosi Naik-Turun
Merasa lelah dan frustrasi di tengah terapi itu normal. Bahkan, beberapa pasangan merasa kebingungan ketika tidak juga berhasil hamil, padahal mereka bisa memiliki anak pertama dengan mudah. Jika Anda mengalami secondary infertility, bicaralah dengan dokter Anda.
Perawatan yang bisa diberikan sangat tergantung pada kondisi Anda dan pasangan. Ingat, perawatan dan pemeriksaan harus dilakukan oleh Anda berdua, bukan hanya salah satu saja. Sebaiknya Anda berdua saling mendukung. Hindari saling menyalahkan satu sama lain. Ingat, masalah ini bisa selesai jika Anda berdua bisa menjadi tim yang solid. (M&B/Vonia Lucky/SW/Dok. Freepik)