Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond
Banyak orangtua yang menganggap tidur mendengkur pada anak merupakan hal yang biasa. Padahal, menurut studi dari Gothenburg University, Swedia, kondisi tidur mendengkur tersebut dapat memengaruhi kualitas hidup serta kesehatan anak.
Mendengkur adalah saat saluran pernapasan terhambat. Semakin banyak hambatan, semakin tinggi tekanan udara, sehingga menyebabkan suara dengkuran semakin keras. Prinsipnya sama seperti udara yang melewati seruling bambu. Tekanan jari pada seruling akan membuat bunyi yang keluar semakin nyaring.
Medical News Today melaporkan, mendengkur atau apnea merupakan gangguan pernapasan saat tidur yang memengaruhi asupan oksigen ke otak. Jika kondisi ini dibiarkan, anak akan mengantuk di siang hari, konsentrasi berkurang, kesulitan belajar, pertumbuhan terhambat, dan mengompol.
Hingga dewasa, kebiasaan mendengkur juga dapat menyebabkan denyut jantung tidak teratur, meningkatkan risiko tekanan darah tinggi, serangan jantung, stroke, obesitas, dan diabetes. Pada peneliti menemukan, 1/3 orangtua mencari bantuan medis untuk mengatasi masalah ini. (M&B/Vonia Lucky/SW/Dok. Freepik)
- Tag:
- Kesehatan
- Anak
- Mendengkur