Type Keyword(s) to Search
FAMILY & LIFESTYLE

Moms, Ini Cara Sederhana Jelaskan Kematian pada Anak

Moms, Ini Cara Sederhana Jelaskan Kematian pada Anak

Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond

Kehilangan seseorang tentu berat, baik bagi anak-anak maupun orang dewasa. Trauma yang muncul setelah mengalami kehilangan adalah proses berduka yang amat wajar. Khususnya pada balita, mungkin mereka akan terlihat baik-baik saja saat keluarga atau sahabatnya meninggal dunia. Namun di hari berikutnya, mungkin Si Kecil akan terlihat berubah sikap dan mulai menunjukkan rasa kehilangannya. Ini tentu menjadi sangat sulit ketika Anda harus menjelaskan tentang kematian padanya. Hal paling dasar yang bisa dilakukan adalah gunakan kalimat yang amat sederhana dan dapat ia mengerti saat mulai bertanya tentang kematian.

 

Cara Menjelaskan pada Si Kecil

Sebagai sarana penjelasan, Anda bisa menggunakan buku bacaan atau film-film untuk menjelaskan tentang rasa kehilangan. Menurut Rosdiana Setyaningrum, M.Psi, M.HPEd, penggunaan media buku dan film bisa lebih efektif, karena menampilkan gambar dan visual, sehingga lebih mudah dimengerti Si Kecil.

“Jelaskan juga bahwa Anda mengerti ketakutannya akan rasa sakit dan ini wajar terjadi. Terlebih saat ia takut jika mengalami sakit, bahkan sampai meninggal,” tambah Rosdiana. Biarkan Si Kecil bercerita mengenai ketakutan dan kesedihannya, agar rasa kehilangannya berkurang.

Langkah berikutnya, Anda bisa mulai mengajaknya untuk melakukan aktivitas yang ia sukai, agar perasaannya sedikit teralihkan. Ciptakan juga suasana yang gembira di rumah, seperti tetap bermain bersama keluarga agar ia bisa terhibur.

Anda juga dapat meminta Si Kecil untuk menggambarkan perasaan hatinya. Bisa dengan benar-benar menggambar atau bermain peran. Harapannya, bila ia bisa mengeluarkan perasaannya lewat gambar atau perannya, perasaan kehilangan ini perlahan akan digantikan dengan penerimaan.

 

Bila cara di atas belum berhasil juga, Anda bisa mempertimbangkan untuk membawa Si Kecil ke psikolog. Ini dilakukan agar dapat diobservasi mengenai psikisnya dan kemungkinan ia bisa mendapatkan terapi yang paling sesuai. (M&B/Vonia Lucky/SW/Dok. Freepik)