Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond
Proses tumbuh kembang anak merupakan hasil interaksi antara faktor biologis genetik (nature) dengan faktor lingkungan pengasuhan (nurture). Tetapi, hasil perjalanan jangka panjang tumbuh kembang tersebut ditentukan oleh faktor lingkungan pengasuhan, yang terdiri dari 2 aspek utama, yaitu nutrisi dan stimulasi. Aspek nutrisi berperan sangat penting untuk pertumbuhan dan perkembangan sel-sel otak anak. Sedangkan stimulasi, berfungsi membentuk rangkaian jaringan sirkuit yang menghubungkan antar sel otak yang dinamakan sinaps.
Semakin banyak sinaps yang terbentuk, semakin besar pula kapabilitas otak untuk menyimpan memori, sehingga kemampuan belajar pun semakin cepat. Karenanya, orangtua pun harus mengetahui bahwa stimulasi yang membentuk sinaps otak anak bersifat 2 sisi. Jika dilakukan dengan benar dan tepat, stimulasi akan menghasilkan sinaps otak untuk kemampuan anak yang positif. Tetapi sebaliknya, bila stimulasi diberikan dengan salah dan tidak tepat, akan membentuk sinaps otak untuk kemampuan anak yang negatif.
Pemberian Stimulasi yang Tepat dan Benar
Hal pertama yang wajib diperhatikan orangtua saat menstimulasi anak adalah memahami bahwa terdapat periode usia dalam perkembangan otak anak. Sirkuit otak tumbuh dengan kecepatan pesat dibandingkan periode usia lainnya dan ini dinamakan periode sensitif. Periode ini secara umum terjadi saat anak berusia di bawah 6 tahun. Bila ia mendapatkan stimulasi pada periode ini, otaknya dapat merespons dan menyimpan informasi lebih cepat.
Stimulasi yang benar dan tepat, selain harus diberikan di usia dini, juga wajib diberikan dalam proses pengasuhan sehari-hari. Dan, orangtua tidak harus mempunyai waktu khusus untuk memberikan stimulasi. Aktivitas harian bersama anak sesungguhnya merupakan waktu terbaik untuk memberinya stimulasi. Misalnya, saat menyusui ASI, orangtua bisa memberikan stimulasi sentuhan.
Tak kalah penting juga, pemberian stimulasi ini harus dilakukan secara menyenangkan dan tidak memaksa. Stimulasi yang diberikan dalam situasi yang memaksa anak, tidak akan berhasil membuat sinaps otak yang positif. Selain itu, stimulasi harus diberikan secara interaktif. Dan, ketika anak bereaksi saat diberikan rangsangan, orangtua harus melakukan reaksi balik. Suasana interaktif berupa kegiatan ‘memberi dan menerima’ efektif untuk membuat sirkuit otak makin kaya sinaps positif.
Selain itu, stimulasi juga dikatakan tepat bila orangtua memberikannya sesuai dengan tahapan perkembangan otak anak. Kemampuan yang dapat dicapai anak di usia tertentu merupakan cerminan pembentukan sirkuit otaknya di usia tersebut. Jika orangtua memberikan stimulasi untuk usia yang jauh di bawah kemampuan anak, stimulasi tersebut tidak banyak mengembangkan kemampuan baru.
Dan sebaliknya, bila stimulasi diberikan untuk usia yang jauh di atas kemampuan anak, akan menghambat kemajuannya. Maka, berikan stimulasi tepat di usia yang tepat agar tumbuh kembang Si Kecil optimal. (M&B/Vonia Lucky/SW/Dok. Freepik)