Type Keyword(s) to Search
FAMILY & LIFESTYLE

Anak Mengidap Leukemia, Denada Tegar Demi Shakira

Anak Mengidap Leukemia, Denada Tegar Demi Shakira

Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond

Seorang ibu akan memperjuangkan berbagai hal untuk mengembalikan keceriaan anak tercintanya. Inilah yang sedang dilakukan Denada untuk Si Kecil, Shakira Aurum, yang tengah berusaha melawan kanker darah atau leukemia yang sedang dideritanya.

 

Pada salah satu acara di stasiun televisi swasta, Denada berbagi cerita perjuangannya dan Shakira dalam melawan leukemia. Ia yang sudah menjadi ibu dari putri berusia 5 tahun ini merasa ada yang janggal dengan kondisi Shakira sepulangnya liburan pada Mei lalu.

 

Si Kecil awalnya mengalami demam hingga timbul lebam atau kulit membiru di beberapa bagian tubuhnya. Denada pun memeriksakan Shakira di Jakarta dan didapat diagnosis ia terkena leukemia. Kemudian, putri kecilnya dirujuk ke rumah sakit di Singapura untuk menjalani perawatan sejak awal Juni lalu.

 

Keadaan Shakira tentu membuat Denada terpukul. Namun di sisi lain, ia harus berusaha menjadi kuat agar anaknya dapat kembali sehat dan ceria. Lalu, apa sebenarnya kanker darah atau leukemia? Apa saja gejala dan penyebab yang bisa dialami Si Kecil?

 

Menurut Dr. Hikari Ambara Sjakti, Sp.A(K) dari Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), leukemia adalah kanker sel darah putih atau leukosit yang menyerang sumsum tulang karena di sanalah leukosit diproduksi.

 

Jika seseorang mengidap kanker ini, maka sumsum tulang didominasi oleh sel-sel kanker tersebut. Akibatnya fungsi sumsum tulang terganggu. Sampai saat ini, belum diketahui pasti penyebab dari leukemia. Namun, diduga adanya mutasi DNA dalam sel darah putih yang menyebabkan perubahan tindakan setiap sel.

 

Selain itu, ada beberapa faktor lain yang dapat meningkatkan risiko leukemia, di antaranya:

- Faktor keturunan. Riwayat keluarga yang pernah mengidap leukemia dapat menurun ke anak. Selain itu, adanya gangguan genetika langka lainnya seperti down syndromedapat juga meningkatkan risiko leukemia terjadi.

- Pernah menjalani pengobatan kanker. Kemoterapi atau radioterapi tertentu diduga dapat memicu kanker darah.

- Faktor lingkungan. Faktor lingkungan diduga juga berperan dalam terjadinya kanker, seperti radiasi, paparan zat kimia, polusi udara, dan sebagainya.

 

Ada beberapa gejala yang muncul jika seseorang terkena leukemia:

- Pucat (anemia). Pucat pada anak disebabkan oleh kurangnya sel darah merah. Gejala ini dapat diwaspadai oleh orangtua dengan melihat apakah bibir anak pucat atau tidak.

- Demam. Sel kanker dapat menyebabkan demam karena ada pelepasan zat-zat peradangan (sitokin inflamasi) sehingga menyebabkan demam. Selain itu, demam juga sering disebabkan karena adanya infeksi akibat kekebalan yang menurun.

- Kloroma. Kloroma adalah salah satu tanda khas dari leukemia yang berupa bercak kehitaman pada kulit. Gejala ini merupakan salah satu tanda adanya infiltrasi sel kanker ke dermis, subdermis, atau epidermis pada kulit.

- Penurunan berat badan yang cepat serta pembengkakan kelenjar getah bening di area leher, ketiak, dan selangkangan.

 

Untuk penanganan awal, IDAI menyarankan kepada orangtua untuk selalu memerhatikan kondisi Si Kecil apabila mengalami gejala-gejala di atas. Jika Anda membawanya ke dokter, maka pemeriksaan darah dapat dilakukan sebagai skrining awal untuk mengetahui adanya kelainan darah atau tidak. Karena itu, penting buat Moms untuk selalu menjaga dan memerhatikan kesehatan Si Kecil agar dapat mengantisipasi segala hal yang terburuk sekali pun. (Vonia Lucky/SW/Dok. Instagram @denadaindonesia)