Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond
Untuk para ibu hamil, waspadalah terhadap diabetes gestasional, yaitu kondisi tubuh yang tidak menghasilkan cukup hormon insulin untuk menjaga normalnya kadar gula darah. Diabetes ini adalah tipe diabetes yang hanya muncul pada ibu hamil. Sekitar 240.000 dari 4 juta wanita yang melahirkan setiap tahun mengalami diabetes gestasional.
“Saat ini cukup banyak terjadi diabetes gestasional. Oleh karena itu, sudah menjadi SOP (standard operation procedure) bagi ibu hamil untuk memeriksakan kadar gula darah sejak trimester awal,” jelas Prof. Dr. dr. Sidartawan Soegondo, Sp.PD-KEMD, FACE. Selain itu, penderita diabetes gestasional hampir tidak memiliki gejala. Sehingga penting bagi Anda untuk memeriksakan kadar gula darah saat hamil.
Dikutip dari Babycenter.com, pada dasarnya semua wanita berisiko terkena diabetes gestasional, terlepas memiliki sejarah dan keturunan diabetes atau tidak. Namun, ada beberapa ibu hamil yang lebih rentan. Berikut beberapa kondisi yang membuat risiko Anda terkena penyakit ini lebih besar:
- Wanita yang mengalami obesitas
- Wanita yang menderita polycystic ovarian syndrome (PCOS)
- Wanita yang melahirkan bayi dengan berat badan berlebih
- Wanita yang memiliki kondisi medis yang berisiko diabetes, seperti intoleransi glukosa
Penanganan diabetes pada tiap ibu hamil tentu berbeda. Pada beberapa kasus, ibu hamil perlu suntikan insulin. Untungnya, kondisi diabetes gestasional tidak permanen, Moms. Pada umumnya, gula darah akan kembali normal setelah melahirkan. “Tapi, risiko wanita tersebut menderita diabetes nantinya akan lebih besar,” jelas dr. Sidartawan.
The US Preventive Services Task Force juga menyarankan ibu hamil untuk melakukan tes diabetes gestasional. Hal ini untuk menghindari risiko preeklampsia, memiliki bayi dengan berat badan berlebih, serta menghindari cedera kelahiran pada newborn. “Saat ini, uji klinis menunjukkan bahwa tes diabetes gestasional memberikan keuntungan karena dapat meminimalkan risiko yang berbahaya bagi ibu dan anak,” ujar Dr. Wanda Nicholson dari The US Preventive Services Task Force. (M&B/SW/Dok. Freepik)