Type Keyword(s) to Search
BUMP TO BIRTH

Bagaimana Jika Saya Melahirkan Bayi Prematur?

Bagaimana Jika Saya Melahirkan Bayi Prematur?

Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond

Memilih jenis persalinan dan mempersiapkan diri untuk menjalani persalinan tersebut adalah hal yang baik. Namun bagaimana jika sesuatu tak terduga terjadi sehingga persalinan impian Anda tak mungkin dilakukan? Nah, sebaiknya persiapkan diri Anda untuk menghadapi segala hal yang tak terduga selama persalinan, termasuk di dalamnya saat harus bersalin lebih awal dan melahirkan bayi prematur.

 

Bayi prematur adalah bayi yang lahir sebelum usia kehamilan mencapai 37 minggu. Ada 2 faktor utama yang menyebabkan hal ini, yaitu kehamilan kembar dan usia ibu yang tak lagi muda. Penyebab lainnya seperti preeklampsia, plasenta previa, pertumbuhan bayi terhambat, infeksi selaput pembungkus janin, dan cairan ketuban berlebihan. Namun, beberapa kasus persalinan prematur bahkan tak diketahui faktor penyebabnya.

 

"Anda tak sendirian, karena jumlah kelahiran prematur semakin meningkat dalam 40 tahun terakhir," ujar Prof. Errol Norwitz, M.D., Direktur Department of Obstetrics and Gynecology di Tufts Medical Center, Boston, AS. Jadi, jangan panik jika Anda harus bersalin lebih awal, karena bayi yang dilahirkan pada minggu ke-34 atau ke-37, mengalami tumbuh kembang yang sama dengan bayi yang normal cukup bulan.

 

"Jika janin sudah berusia 28 minggu, kemungkinan besar ia akan mampu bertahan jika dilahirkan. Dan bayi dengan usia gestasional lebih dari 34 minggu akan mampu mengejar ketertinggalan dari bayi cukup bulan," ujar Prof. Norwitz.

 

Setelah lahir, bayi biasanya akan dimasukkan ke inkubator untuk mempertahankan suhu tubuh. Jika Si Kecil perlu dirawat di rumah sakit, pastikan Anda terlibat dalam perawatannya. Sentuhlah ia sesering mungkin dan berikan ASI. Pemberian ASI berguna untuk merangsang kerja sistem imun tubuhnya. Sifat ASI yang mudah diserap membantu kerja organ pencernaannya. Selama Si Kecil masih di dalam inkubator atau NICU (Neonatal Intensive Care Unit), seringlah bertanya dan tambah ilmu sebanyak mungkin, baik dari dokter anak maupun perawat, tentang bagaimana menangani bayi prematur.

 

Setelah diperkenankan dokter membawa pulang Si Kecil, Moms tak perlu takut merawatnya. Berikut persiapan serta kiat-kiat merawat bayi prematur:

- Pelajari bagaimana pola dan kebiasaan si kecil sehari-hari, baik reaksinya saat lapar atau kenyang, apa yang menyebabkannya menangis, apakah dia mudah terangsang, dan kebiasaan lainnya.

- Jalin selalu komunikasi dengan petugas kesehatan, sehingga Anda tetap dapat bertanya bila kebingungan menghadapi sikap si kecil.

- Belajar dan berlatih setiap saat untuk menggendong, memberikan ASI, memandikan, dan 'membaca' bahasa tubuh bayi. Lengkapi pengetahuan Anda dari berbagai media, baik cetak maupun elektronik. Dijamin pada akhirnya akan terjalin bonding yang kuat antara Anda dan Si Kecil. (M&B/SW/Dok. Freepik)