Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond
Bayi baru lahir memang hanya bisa melakukan kegiatan sederhana, seperti minum ASI, ekskresi, dan tidur. Untuk urusan tidur, terkadang menjadi dilema bagi orangtua, khususnya yang baru, mengenai pencahayaan kamar dengan pengaruhnya pada kesehatan Si Kecil.
Lalu, bagaimana seharusnya cahaya lampu yang baik saat Si Kecil tidur, terang atau temaram? Dr. Rouli Nababan, Sp.A dari KiddieCare Center Jakarta memaparkan bahwa selama 9 bulan, Si Kecil berada dalam rahim yang nyaman. Hal ini tentu menyebabkan ia akan merasa tidak nyaman jika cahaya kamar terlalu terang.
Pada malam hari, tubuhnya memproduksi hormon melatonin yang dapat mengatur siklus tidur, meningkatkan imun, mengurangi ketegangan, dan membuat bayi tidak rewel. Namun, hormon tersebut amat sensitif terhadap cahaya dan sulit diproduksi, jika ia tidur dengan cahaya yang terang.
Karenanya, usahakan cahaya di ruangan bayi lebih redup atau remang-remang. Jika Si Kecil harus ganti popok atau menyusu di malam hari, hindari menyalakan lampu yang terlalu terang. Jadi jika ia terbangun, Anda tak sulit menidurkannya kembali.
Seiring bertambahnya usia Si Kecil, ia akan belajar membedakan siang dan malam. Maka, penting agar Anda membiasakannya tidur dengan jadwal yang konsisten sehingga ia pun bisa tidur sesuai jam yang ditentukan. (M&B/Vonia Lucky/SW/Dok. Freepik)
- Tag:
- Bayi
- Anak
- Tidur
- Cahaya Lampu