Type Keyword(s) to Search
FAMILY & LIFESTYLE

Gaya Hidup Ini Berisiko Diabetes

Gaya Hidup Ini Berisiko Diabetes

Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond

Gaya hidup yang berkaitan dengan kebiasaan tidur, pola makan, dan aktivitas fisik, sangat dekat dengan status kesehatan seseorang. Nah, gaya hidup yang buruk akan berisiko menimbulkan berbagai macam penyakit, termasuk diabetes.

 

Jika kita sering mendengar orang menyebut “diabetes”, maka yang dimaksud adalah jenis diabetes mellitus (DM). Menurut American Diabetic Association, terdapat 3 tipe diabetes mellitus dengan mekanisme kasus yang berbeda, yaitu:

- DM tipe 1 yang bersifat genetik

- DM tipe 2 yang dapat dicegah dan diobati

- DM tipe 3 yang terjadi pada kehamilan

 

Jenis penyakit yang satu ini begitu dengan keseharian. Gula darah (glukosa) yang tinggi dapat dialami oleh setiap anggota keluarga Anda, Moms dan Dads. Gaya hidup yang buruk memicu risiko DM tipe 2, yang kasusnya hampir 90 persen dari total pengidap diabetes mellitus di Indonesia. Kebiasaan buruk tersebut membuat pabrik insulin yang awalnya normal berproduksi jadi turun.

 

DM menjadi fenomena semakin umum ditemui di banyak negara, termasuk di Indonesia. “Apalagi struktur genetik bangsa Asia adalah struktur yang rentan terhadap DM tipe 2. Selain itu, gaya hidup dan struktur sosial yang semakin kompetitif tentu mengakibatkan tingkat stres psikis yang juga semakin tinggi. Hal ini memicu penambahan jumlah pengidapnya,” ujar dr. Tri Juli Edi Tarigan, Sp.PD dari Departemen Endokrinologi dan Metabolik FKUI/RSCM, Jakarta. Jadi setiap keluarga perlu waspada. Berikut ini adalah kebiasaan-kebiasaan yang memicu diabetes:

 

Terbiasa Teh Manis

Mereka yang berasal dari Suku Jawa umumnya terbiasa minum dengan teh manis saat menyantap makanan besar. Selain teh dapat menghambat penyerapan zat besi, kandungan gula di dalamnya juga menyebabkan kadar glukosa melonjak tinggi. Belum lagi kadar kalori yang terdapat dari nasi dan lauk-pauknya membuat asupan kalori Anda bertumpuk yang berujung pada risiko DM dan obesitas

Solusi: Ganti teh manis dengan air putih atau teh tawar. Batasi konsumsi gula dalam sehari paling banyak 2 sendok teh.

 

Banyak Ngemil

Camilan seperti kue, cakes, gorengan, atau kripik kentang mengandung karbohidrat tinggi tanpa gizi memadai. Belum lagi kolesterol jahat yang terkandung dalam gorengan. Semua makanan ini bisa digolongkan ke dalam makanan berkadar gula tinggi.

Solusi: Pilihlah buah potong segar yang kaya serat tanpa gula tambahan atau jenis snack sehat lainnya yang bisa Anda pilih untuk Anda jadikan camilan.

 

Merokok

Siap-siap kena diabetes jika kebiasaan buruk ini masih Anda lakukan. Merokok oleh banyak studi di AS juga dapat meningkatkan risiko DM. Percobaan yang mereka lakukan menemukan fakta bahwa nikotin di dalam rokok dapat menaikkan kadar gula darah.

Solusi: Buang jauh-jauh rokok Anda dan hentikan kebiasaan ini!

 

Kurang Tidur

Jangan sepelekan waktu tidur Anda. Hasil studi para ahli di University of Chicago, AS, menemukan bahwa kurang tidur selama 3 hari berturut-turut mengakibatkan kemampuan tubuh dalam memproduksi glukosa menurun drastis. Kurang tidur dapat merangsang hormon tertentu dalam darah yang memicu nafsu makan. Saat seharusnya Anda tidur, tapi karena lapar, Anda bisa menyantap makanan berkalori tinggi yang membuat kadar gula darah naik.

Solusi: Sesibuk apa pun Anda, penuhi kebutuhan tidur. Anda perlu tidur 6-8 jam sehari.

 

Kurang Bergerak

Bepergian dengan menggunakan kendaraan bermotor, meskipun jaraknya dekat, serta selalu asyik dan sibuk dengan gadget atau menonton TV, termasuk pada anak-anak, adalah beberapa contoh kegiatan yang menyebabkan aktivitas fisik menurun, sehingga kalori tubuh yang dibakar sangat minim. Mereka yang sedikit melakukan aktivitas fisik lebih berisiko terkena DM.

Solusi: Sempatkan waktu untuk berolahraga, setidaknya di akhir pekan. Mengajak anak-anak bersepeda juga bisa menjadi rekreasi yang menyehatkan.

 

Stres

Saat stres datang, tubuh akan meningkatkan produksi epinefrin dan kortisol agar gula darah naik dan tersedia cadangan energi untuk beraktivitas. Namun bila kadar gula darah terus dipicu tinggi lantaran stres yang berkepanjangan tanpa ada solusi, maka itu artinya kita telah membawa bibit-bibit diabetes.

Solusi: Jangan biasakan memendam sendiri persoalan Anda. Diskusikan dengan pasangan atau ceritakan pada sahabat Anda.

 

Keranjingan Soda

Minuman bersoda membuat berat badan dan risiko DM meningkat. Hal ini terjadi akibat kandungan bahan pemanis yang ada dalam minuman ini. Selain itu, konsumsi kalori bahan cair tidak membuat tubuh menjadi kenyang, sehingga Anda terdorong untuk minum lebih banyak.

Solusi: Ganti minuman soda dengan jus buah tanpa gula. Lebih sehat, kan? (M&B/SW/Dok. Freepik)