Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond
Infeksi telinga merupakan salah satu infeksi yang umum dialami bayi dan anak-anak. Berdasarkan National Institute on Deafness and Other Communication Disorders, 5 dari 6 anak menderita infeksi telinga ketika mereka di bawah usia 3 tahun.
Menurut situs www.healthline.com, infeksi ini terjadi di telinga bagian tengah. Dr. Loh Kok Kit, ahli spesialis penyakit THT dari Mount Elizabeth Medical Centre, Singapura, menjelaskan bahwa Infeksi telinga terjadi pada tuba eustachius, saluran yang menghubungkan telinga tengah ke bagian belakang hidung dan tenggorokan.
Penyebab
Infeksi telinga mudah terjadi pada anak karena bentuk tuba eustachius-nya lebih pendek, lebih lebar, dan lebih horizontal daripada milik orang dewasa. Karena itulah, cairan dari tenggorokan dan telinga yang mengandung bakteri dapat lewat dengan mudah dan mencapai telinga tengah. Infeksi telinga menyebabkan produksi cairan telinga berlebihan, sehingga menekan gendang telinga dan mengakibatkan pembengkakan dan peradangan.
Ciri-Ciri
Ada beberapa ciri-ciri saat Si Kecil terserang infeksi telinga, di antaranya:
- Sering menggaruk-garuk atau menarik-narik telinganya
- Rewel dan kerap menangis saat ia berbaring, karena kesakitan akibat tekanan di telinga yang meningkat
- Sulit tidur
- Tidak merespons suara
- Demam yang suhunya dapat mencapai lebih dari 39 derajat celsius disertai mual dan muntah
- Keluar cairan kental dari lubang telinga.
Yang Perlu Anda Lakukan
Pemberian ASI hingga lebih dari 4 bulan akan menurunkan risiko infeksi telinga. Setelah selesai menyusu, gendong Si Kecil dalam posisi tegak. Hal ini bertujuan untuk menghindari terjadinya penumpukan cairan di belakang tenggorokan yang mungkin saja menjadi tempat berkembangnya bakteri.
Jika Si Kecil mengalami infeksi telinga, Moms perlu lakukan ini:
- Berikan kompres hangat pada telinga bayi selama 10-15 menit.
- Berikan cukup minum, karena proses menelan dapat membantu mengalirkan cairan di tuba eustachius.
- Saat ia tidur, pastikan kepala Si Kecil agak terangkat dengan menggunakan bantal.
- Untuk meredakan demam dan rasa sakitnya, Anda bisa berikan Si Kecil obat penurun panas sesuai dosis yang dianjurkan dokter.
Banyaknya cairan kental pada telinga dapat memengaruhi pendengaran Si Kecil. Namun Anda tak perlu khawatir karena cairan ini bisa hilang dengan sendirinya begitu infeksi sembuh. Namun, bila infeksi berulang dan berlangsung selama berminggu-minggu, sebaiknya Anda waspada dan segara hubungi dokter. Pada anak di atas usia 2 tahun, dokter mungkin akan membiarkan sistem kekebalan tubuh anak bekerja melawan infeksi dibandingkan memberikannya antibiotik. (M&B/SW/Dok. Freepik)
- Tag:
- bayi
- infeksi telinga