Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond
Saat anak tumbuh, berkembang, dan belajar mengenal dunia, kebutuhan nutrisinya pun akan terus berubah. Menurut WHO, kesehatan dan nutrisi yang baik diperlukan untuk mencapai potensi anak yang utuh, karena asupan nutrisi memengaruhi perkembangan intelektual dan kemampuan belajar anak. Banyak perubahan yang terjadi sepanjang masa kanak-kanak dan pemberian makanan yang tepat untuk menunjang proses belajarnya merupakan tantangan tersendiri yang harus dilalui.
Tumbuh kembang anak bertujuan untuk menjadikan pribadi yang berkualitas, tidak sekadar tumbuh secara fisik, tetapi juga kemampuan intelektualnya. Untuk menggapainya, faktor nutrisi merupakan modal dasar agar anak dapat mengembangkan potensi genetisnya secara optimal. Kesalahan pemberian makan akan sangat memengaruhi kualitas anak di kemudian hari. Semakin dini kesalahan pemberian makan, maka semakin berat dampak yang akan ditimbulkannya. Hal ini berhubungan dengan pertumbuhan dan perkembangan organ vital, terutama otak.
Perkembangan otak Si Kecil yang begitu pesat mulai terjadi sejak trimester akhir kehamilan dan terus berlangsung sampai masa balita. Pada periode ini, multiplikasi sel otak meningkat sangat cepat dan mencapai puncaknya di usia 2 tahun. Di usia 1 tahun, berat otak anak mencapai 3 kali berat otak lahirnya. Sementara di usia 2 tahun akan mencapai 4 kali berat otak lahirnya. Masa ini merupakan periode emas sekaligus periode kritis pertumbuhannya, karena hanya terjadi sekali seumur hidupnya.
Oleh karena itu, kebutuhan nutrisi-nutrisi penting untuk mendukung proses belajar dan perkembangan daya nalar anak, seperti asam linoleat, asam linulenat, AA, DHA, kolin, taurin, dan inositol harus selalu terpenuhi setiap hari. Selain itu, daya tahan tubuh dan sistem pencernaan anak juga harus selalu sehat agar proses belajar dan berpikir anak terus berkembang. Beberapa nutrisi penting yang harus dipenuhi anak dalam menu sehari-harinya adalah vitamin C dan E, selenium, zinc, serta oligofruktosa.
Selain diperlukan untuk meningkatkan kecerdasan anak, nutrisi yang baik juga dibutuhkan untuk menunjang kreativitas anak. Tahukah Moms, bahwa anak yang cerdas itu belum tentu kreatif? Ya, kreativitas adalah hasil aktivitas kognitif yang menghasilkan cara baru atau cara yang tidak biasa. Untuk membentuk pribadi yang kreatif memang dibutuhkan kecerdasan tertentu yang perlu diasah. Berikut ini ciri anak kreatif yang dapat Anda asah sejak dini:
- Memiliki banyak ide
- Ide-idenya original
- Cara berpikir fleksibel (M&B/SW/Dok. Freepik)