Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond
Kegiatan bermain sangat penting untuk menstimulasi tumbuh kembang anak. Namun bagaimana jika anak laki-laki main boneka? Nah, mengenai ini, ada Moms yang setuju, tapi ada juga yang tidak setuju.
Para Moms yang setuju berpendapat bahwa bermain adalah kesempatan bagi anak untuk berimajinasi sebebasnya. Untuk itu, sebagai orangtua, kita tidak perlu membatasi mainan mana yang boleh atau tidak dimainkan oleh Si Kecil. Orangtua juga sebaiknya tidak membatasi ruang gerak anak dalam mengeksplorasi segala hal. Menurut mereka, tidak masalah bila anak laki-laki menyukai permainan anak perempuan, seperti boneka, karena toh mereka juga pasti akan memainkannya dengan cara yang berbeda. Tapi tentunya orangtua perlu selalu mendampingi saat Si Kecil bermain.
Sedangkan para Moms yang tidak setuju berpendapat bahwa sebagai orangtua, kita bertanggung jawab terhadap masa depan anak. Sehingga kita harus mendidiknya sebaik mungkin, termasuk mengarahkannya untuk memainkan permainan yang sesuai dengan jenis kelaminnya. Menurut mereka, jika anak laki-laki memainkan mainan anak perempuan, maka orangtua perlu melarangnya dengan cara halus dan perlahan, serta mengalihkannya dengan mainan yang lain.
Menurut Dan Kindlon, Ph.D, psikolog dan penulis Raising Cain, mainan yang disukai anak saat kecil tidak akan memengaruhi orientasi seksualnya saat ia dewasa nanti. Permainan hanyalah permainan, alat pendukung untuk berimajinasi dan bereksplorasi. Orangtua tidak perlu khawatir. Cukup awasi mereka saat bermain dan berikan penjelasan fungsi permainan. Studi di Australia melaporkan, anak laki-laki suka bermain boneka sebab ia lebih tertarik dengan objek berupa wajah dibandingkan dengan mesin. Hanya memang, selama ini ada 'aturan tidak tertulis' yang berkembang di masyarakat bahwa boneka adalah mainan anak perempuan. (M&B/SW/Dok. Freepik)