Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond
Seorang ibu yang baru melahirkan akan menjalani fase memberikan ASI pada Si Kecil. Kelancaran ASI pun dipengaruhi oleh dua hormon, prolaktin dan oksitosin. Lalu sebenarnya, bagaimana kedua hormon ini bekerja dan apa fungsi sebenarnya dari hormon tersebut? Berikut penjelasannya:
Hormon Prolaktin
Prolaktin adalah hormon yang membuat sel-sel produksi ASI bekerja maksimal. Selama hamil, hormon ini tidak akan dihasilkan tubuh karena ditahan oleh hormon progesteron.
Cara kerja: Hormon ini diproduksi oleh kelenjar pituitari. Ketika bayi menyusu, rangsangan sensorik dari puting payudara akan dikirim ke otak. Kemudian direspons dengan mengeluarkan hormon prolaktin yang akan kembali menuju payudara melalui aliran darah, serta merangsang sel-sel lain untuk memproduksi ASI.
Bila bayi kurang menyusu, jumlah prolaktin dapat menurun, dan produksi ASI pada payudara menjadi lebih sedikit. Hormon ini lebih banyak diproduksi pada malam hari. Karenanya, menyusui di malam hari bisa membantu Anda menjaga persediaan ASI untuk Si Kecil. Hormon prolaktin juga dapat membangkitkan perasaan nyaman dan mencegah kehamilan baru.
Hormon Oksitosin
ASI yang sudah diproduksi membutuhkan hormon oksitosin untuk mengalirkannya. Oksitosin dipengaruhi oleh kondisi psikologis ibu. Jika Moms merasa tenang, nyaman, dan bahagia, hormon akan berlimpah dan ASI pun akan mengalir lancar.
Cara kerja: Rangsangan dari isapan bayi saat menyusu akan diteruskan menuju hipotalamus yang memproduksi hormon oksitosin. Selanjutnya, oksitosin akan memacu otot-otot halus di sekeliling alveoli untuk berkontraksi dan mengeluarkan ASI.
Proses inilah yang disebut let down reflect atau refleks pengaliran ASI. Oksitosin bisa dihasilkan dengan cara membayangkan bayi, mendengar suaranya, menggendong, menyentuh, dan membangkitkan rasa percaya diri. (M&B/Vonia Lucky/SW/Dok. Freepik)