Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond
Istilah babymoon diperkenalkan oleh Sheila Kitzinger, penulis buku kehamilan dan kelahiran asal Inggris. Menurutnya, babymoon adalah honeymoon sebelum melahirkan Si Kecil. Jika honeymoon dilakukan setelah menikah, babymoon dilakukan saat hamil.
Di masa inilah, Anda dan pasangan dapat menikmati ketenangan di tempat-tempat liburan sebelum menjadi orangtua dan kekurangan waktu tidur demi mengurus Si Kecil. Kegiatan ini sendiri tentunya memiliki dampak positif bagi Anda dan pasangan, seperti berikut ini:
- Saat babymoon, Anda bisa memaksimalkan waktu berdua. Buatlah quality time yang tak terlupakan. Momen seperti ini mungkin akan lama terulang jika Anda sudah memiliki anak.
- Baby moon membuat Anda jauh lebih relaks dalam menghadapi kehamilan dan persalinan. Alhasil, Anda pun lebih bahagia menjalani kehamilan dan siap menghadapi persalinan.
- Menurut penelitian, babymoon juga berperan dalam mengurangi risiko pendarahan dan mempercepat proses penyembuhan pasca-melahirkan.
Menurut American Congress of Obstetricians Gynecologist (ACOG), waktu terbaik untuk bepergian saat hamil adalah saat kandungan 14-28 minggu (trimester ke-2). Trimester ini bisa dikatakan sebagai masa indah kehamilan, karena kondisi kandungan sudah kuat namun belum terlalu besar.
Dr, Ferry Darmawan, SpOG menambahkan bahwa selama babymoon jangan sampai Moms terlalu kelelahan, dehidrasi, dan kelaparan karena dapat berpengaruh pada janin. Usahakan pula untuk menjaga sirkulasi darah tetap baik dan tetap makan teratur, serta minum dan istirahat cukup
Jangan lupa juga sebelum melakukan perjalanan, Moms perlu melakukan konsultasi terlebih dahulu pada dokter. Pastikan kondisi Anda dan kandungan cukup prima untuk berlibur. Jadi, kegiatan babymoon tetap terlaksana dengan aman, nyaman, dan bahagia tentunya. (M&B/Vonia Lucky/SW/Dok. Freepik)