Type Keyword(s) to Search
BUMP TO BIRTH

4 Alasan Bumil Tidak Boleh Makan Daging Kurang Matang

4 Alasan Bumil Tidak Boleh Makan Daging Kurang Matang

Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond

Moms, saat hamil, sebaiknya Anda tidak sembarang menyantap makanan, meskipun pada saat itu Anda sangat ingin memakannya atau itu adalah makanan kesukaan Anda sebelum Anda hamil. Salah satu jenis makanan yang dilarang untuk dikonsumsi oleh ibu hamil adalah daging yang kurang matang.

 

Sebenarnya, mengonsumsi daging tanpa lemak selama kehamilan adalah cara untuk mendapatkan protein yang dibutuhkan Anda dan janin. Janin membutuhkan banyak protein untuk pertumbuhan. Daging tanpa lemak adalah pilihan yang baik. Namun perlu kita ketahui, memasak daging juga harus menuruti aturan. Terlebih untuk ibu hamil yang notabene harus mengonsumsi makanan yang dimasak dengan matang. Ada 4 bakteri yang harus diwaspadai bila Anda tidak memasak daging dengan tepat, yaitu:

 

1. Escherichia coli
Escherichia coli merupakan jenis bakteri yang terdapat di dalam perut dan vagina. Salah satu cara E. coli menginfeksi tubuh adalah melalui daging yang tidak dimasak sampai matang. Bila Anda memasak daging dengan suhu yang tepat, maka bakteri ini dapat mati. Adapun ciri-ciri terkena E. coli adalah Anda akan mengalami kram perut, demam dan diare, terkadang diare berdarah. Segera temui dokter jika Anda mengalami gejala tersebut. Bila tak segera ditangani, Anda mungkin berisiko tinggi mengalami dehidrasi, keguguran, bahkan persalinan prematur.

 

2. Toksoplasma
Anda kemungkinan bisa terinfeksi parasit toksoplasma jika makan daging mentah atau merah muda dan berdarah di tengahnya. Parasit ini dapat menyebabkan toksoplasmosis, yang menyebabkan penyakit seperti flu yang berkembang beberapa minggu setelah Anda terinfeksi. Toksoplasmosis termasuk penyakit yang risikonya cukup ringan untuk Anda, namun dapat membahayakan janin dalam kandungan dan menyebabkan masalah kesehatan yang serius. Bahkan bisa menyebabkan keguguran atau bayi meninggal saat lahir.

 

3. Salmonella
Mengonsumsi daging kurang matang juga bisa menyebabkan infeksi salmonella. Salmonella adalah bentuk keracunan makanan yang berbahaya. Misalnya, menimbulkan risiko diare, kram perut dan demam. Anda mungkin juga mengalami kedinginan, sakit kepala, mual dan muntah. Hal ini tentu bisa membuat Anda tak nyaman bahkan menimbulkan risiko tambahan bagi janin Anda. Infeksi salmonella dapat mengancam hidup Anda dan bayi yang belum lahir. Jadi, memasak daging dengan baik sangat penting.

 

4. Listeria
Listeria adalah bakteri yang ditemukan di air dan tanah yang terkontaminasi, tetapi juga dapat ditemukan pada daging yang tidak matang. The American Pregnancy Association melaporkan bahwa wanita hamil 20 kali lebih mungkin terinfeksi listeria daripada wanita yang tidak hamil. Bila saat hamil mengalami listeria, Anda berisiko mengalami keguguran, persalinan prematur dan infeksi pada bayi Anda. Sekitar 22 persen kasus ini mengakibatkan kematian neonatal.

 

Untuk itu, masaklah daging dengan tepat. Siapkan peralatan masak yang sudah dicuci bersih. Rebus daging hingga berwarna kecokelatan. Jangan lupa, lakukan tes apakah daging sudah matang atau belum dengan cara menusuknya menggunakan garpu atau pisau. Bila warna daging sudah kecokelatan merata, maka daging siap dikonsumsi. (M&B/SW/Dok. Freepik)