FAMILY & LIFESTYLE

Terkuak! Alasan Utama yang Bikin Pasangan Selingkuh


Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond


Ketika kita mendengar ada perselingkuhan, kita pasti suka bertanya dalam hati: siapa yang memulainya duluan, mengapa perselingkuhan bisa terjadi, dan siapa yang harus disalahkan?

Pemikiran itu muncul awalnya mungkin karena kita ingin sekadar tahu, tapi juga merasa perlu untuk belajar dari hal-hal itu (tentunya agar tak ada perselingkuhan dalam pernikahan Anda sendiri). Nah, kalau Anda bertanya-tanya, alasan apa sih yang bikin suami selingkuh? Penelitian ini menguak faktanya:

Selingkuh: kurang kedekatan emosional

Jika Anda berpikir alasan dominan pria atau wanita selingkuh karena masalah seksual, Anda keliru, Moms. Rupanya selingkuh terjadi karena berkurangnya kedekatan emosional terhadap pasangan. Hal ini ditandai dengan komunikasi yang 'dingin' dan jauh dari canda-tawa. Bahkan sudah jarang melakukan momen berdua bersama-sama.

Kondisi itu muncul karena: pasangan sudah merasa tidak dihargai. Hal itu oleh studi yang dilakukan oleh Gay Neuman, psikoterapis dan penulis buku The Truth About Cheating. Ia meneliti 200 pria tidak setia, lalu menanyakan alasan mereka selingkuh.

Kemudian ditemukan hasil bahwa sekira 48 persen selingkuh karena mengalami ketidakpuasan emosional. Para pria ini merasa tidak dihargai, dipuji, dan dikagumi oleh pasangan. Alhasil, ia mendapatkan penghargaan itu dari wanita lain.

"Pria-pria itu sebenarnya lebih sensitif dari yang orang-orang bayangkan. Mereka ada keinginan untuk dikagumi dan dipuji. Jika tidak merasa cukup mendapatkan itu dari pasangan, mereka selingkuh," kata Neuman sebagaimana dilansir laman Good Housekeeping, Selasa(13/3/2018).

Neuman juga menjelaskan bahwa para partisipan mencari wanita yang bisa memberikan perasaan dikagumi di kantor. Dan ada sekitar 40 persen partisipan mengaku selingkuh dengan teman kantornya. Alasannya? karena wanita yang menjalin hubungan dengan mereka mengagumi prestasi pekerjaan yang dilakukan para partisipan.

Nah, bagaimana pendapat Moms melihat penelitian diatas: Apa yang bisa Anda simpulkan? Apa merasa benang merah dari itu bahwa selingkuh terjadi ketika pasangan tidak merasa dihargai dan ada orang lain yang bisa menghargai, jika iya... selamat Moms! Anda betul.

'waktu akan menyembuhkan semuanya'

Menanggapi hal itu, konsultan pernikahan Indra Noveldy mengakui penyebab perselingkuhan tersebut. Lebih dalam, ia menjelaskan alur 'utuhnya' sebelum pasangan melakukan perselingkuhan, di mana adanya masalah yang dibiarkan berlarut-larut tanpa ada penyelesaian.

Ketika ada orang salah satu pasangan tidak dihargai, maka muncul 'celah' perselingkuhan di sana. Celah ini, aku Indra, bisa disebabkan perilaku pasangan yang terlalu mendominasi, arogan, terlalu banyak menuntut, atau tidak komunikatif. Lalu pada akhirnya memunculkan perasaan tak nyaman terhadap pasangan saat ada di dekat kita.

Dalam kondisi itu, sayangnya banyak berpikiran bahwa masalah akan hilang bersamanya waktu. “Faktanya, masalah tidak akan selesai kalau satu sama lain tidak berusaha menyelesaikan. Waktu tidak akan menyembuhkan masalah,” tegas Indra.

Karena, logikanya, saat Anda merasa tidak lagi nyaman berada di dekat pasangan Anda, Anda bakal mencari kenyamanan di tempat lain. Benar begitu kan, Moms?

“Semua itu karena kita semua pada dasarnya orang yang ingin disayangi dan dimengerti. Dan saat ada orang yang bisa mengerti kondisi kita, maka itulah awal perselingkuhan terjadi,” ungkap Indra.

Ia pun menyarankan untuk sebisa mungkin membuat rasa nyaman kepada pasangan bila ingin hubungan langgeng. Mulai dari memakai kata-kata yang menyenangkan dan tidak menyulut emosi, tidak membahas yang sudah berlalu, tidak mudah marah karena hal sepele, sampai mengingatkan kebiasaan buruk pasangan dengan kata-kata yang enak didengar. Sebab, jika pasangan Anda nyaman dengan kehadiran Anda, ia tidak akan mencari orang lain.

Tapi, bagaimana kalau terjadi perselingkuhan? Siapa yang harus disalahkan. Apapun itu, yang harus disalahkan ialah orang yang tidak mengomunikasikan perasaannya saat terjadi masalah. Ia lebih memilih menyimpan dan bercerita ke lawan jenis, bukan menyampaikan langsung ke pasangannya. Sebab, dari situlah celah perselingkuhan bisa muncul. (Qalbinur Nawawi/Dok. Freepik)