Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond
Setelah menjadi ibu, tugas pertama yang penting dilakukan adalah menyusui Si Kecil yang baru lahir. Pemberian ASI tentu dimaksudkan sebagai asupan pertama dan utama yang hanya bisa dikonsumsi sampai usia bayi 2 tahun.
Namun, proses yang terjadi secara alami ini ternyata membutuhkan keterampilan yang harus dipelajari secara sabar. Maka, tak jarang diawal menyusui, sang ibu mengalami rasa nyeri atau tidak nyaman. Hal ini biasany terjadi selama 15-20 detik, ketika bayi menarik puting ibu masuk ke dalam mulut bayi. Biasanya bersifat ringan dan membaik dalam waktu singkat.
Penyebab rasa nyeri ini biasanya karena posisi dan pelekatan bayi pada payudara yang kurang tepat. Padahal, kedua hal tersebut menjadi kunci keberhasilan agar Si Kecil bisa minum ASI. Dengan kondisi payudara yang nyeri ini pun menjadi alasan beberapa ibu yang memutuskan berhenti menyusui.
Lalu, bagaimana cara mengatasinya? Yang terpenting adalah Moms memahami posisi dan pelekatan yang tepat. IDAI pun membantu menjabarkannya satu per satu. Mulai dari posisi menyusui yang tepat dan memenuhi syarat dengan:
1. Posisi muka bayi menghadap ke payudara.
2. Perut/dada bayi menempel pada perut/dada ibu.
3. Seluruh badan bayi menghadap ke badan ibu hingga telinga bayi membentuk garis lurus dengan lengan bayi dan leher bayi lurus.
4. Seluruh punggung bayi (bukan kepala) tersanggah dengan baik.
Untuk pelekatan antara bayi ke payudara ibu, bisa dikatakan tepat dengan tahapan sebagai berikut:
1. Tampak lebih banyak areola (bagian berwarna lebih gelap di sekitar puting) di atas bibir daripada di bawahnya .
2. Mulut bayi terbuka lebar.
3. Bibir bawah terputar ke arah luar.
4. Dagu bayi menempel pada payudara.
Jika Moms mengalami kesulitan dalam menyesuaikan, bisa langsung ditanyakan kepada petugas kesehatan (lactation specialist) yang ada di rumah sakit. Karena pada dasarnya, sangat wajar ketika ibu baru belum bisa melakukan proses menyusui dengan tepat.
Nyeri pada puting yang tidak disertai luka biasanya sembuh dalam 10 hari. Namun, jika ada luka dan rasa nyeri tak kunjung hilang setelah 10 hari, Moms perlu memeriksakannya ke dokter. Hal ini bisa disebabkan oleh beberapa hal, seperti:
1. Infeksi jamur pada puting atau payudara: puting berwarna merah, nyeri, gatal, terasa panas, nyeri dirasakan selama atau setelah menyusui. Mulut bayi terdapat bercak putih.
2. Infeksi bakteri pada puting atau payudara: mastitis, abses.
3. Infeksi lain seperti herpes.
4. Masalah pada bayi: Mekanisme menghisap abnormal, Ankiloglosia (tongue tie).
5. Sumbatan pada saluran laktiferus.
6. Vasospasm (Raynauds’s phenomenon).
7. Trauma pada puting/payudara karena penggunaan pompa payudara.
8. Dermatosis pada payudara : kelainan pada kulit payudara atau pada puting karena iritan kulit dan biasanya ada faktor alergi (atopi).
Jadi sebagai ibu, Moms perlu mempelajari beberapa hal baru. Selain untuk kepentingan perawatan, juga sekaligus dapat membangun kedekatan antara Anda dan Si Kecil. Hal-hal seperti rasa depresi dan dampak buruk yang sejak melahirkan Moms rasakan juga bisa berkurang sedikit demi sedikit. (Vonia Lucky/TW/Dok. Pixabay)