BABY

Studi Terbaru: Vaksin Sangat Aman & Penting untuk Anak


Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond


Faktor kekebalan tubuh kerap jadi alasan sebagian orang tua yang enggan memberikan vaksin untuk anaknya. Mereka beranggapan bahwa vaksin bisa menurunkan sistem imun Si Kecil yang akhirnya bikin anak mudah sakit.

Tetapi, Anda tak perlu memikirkan itu lagi ya, Moms. Karena rupanya pemikiran itu keliru. Ya, studi terbaru menunjukan bahwa vaksin tidak membahayakan sistem kekebalan tubuh anak. Studi yang diterbitkan dalam Jurnal JAMA ini menemukan, mereka yang tidak vaksinasi mengalami peningkatan risiko penyakit menular.

Untuk mendapatkan hasil itu, peneliti memeriksa catatan medis 944 anak berusia dua sampai empat tahun. lalu menganalisis apakah mereka terpapar sejumlah antigen (zat perangsang respons imun khususnya dalam menghasilkan antibodi) yang bisa membuatnya jatuh sakit karena infeksi. Dan jawabannya: tidak ada. Demikian seperti dilansir lamanScience Alert, Jumat (9/3/2018)

Dijelaskan pula dalam jurnal tersebut, bahwa studi ini sama sekali tidak menemukan perbedaan yang signifikan antara bayi yang mendapat banyak vaksin dan mereka yang tidak mengonsumsinya.

Secara teoritis, pemikiran bahwa antigen yang ada pada bayi setelah keluar dari rahim sudah cukup melindungi anak tidak masuk akal, hingga merasa anak tidak perlu vaksin lagi. Nyatanya, vaksin – yang isinya adalah sejumlah antigen – merupakan tetesan antigen yang tersusun untuk melawan banyaknya mikroba yang harus dimurnikan oleh sistem kekabalan tubuh pada tahun pertama anak.

Memang benar, bahwa sistem kekebalan tubuh bayi yang baru lahir sudah sanggup melawan sejumlah mikroba jahat – yang tak terhitung jumlahnya. Tapi, peran vaksin disini adalah usaha untuk meningkatkan sistem pertahanan, agar tidak mengalami masalah kesehatan, bahkan yang lebih besar.

Hal itu seolah terkonfirmasi dalam sebuah hasil laporan dari Komite Tinjauan Keselamatan Imunisasi dari Institusi Pengobatan AS tahun 2002 lalu dan hasil penelitian dari peneliti Denmark beberapa tahun kemudian. Di mana mereka menemukan vaksin tidak meningkatkan risiko penyakit hingga anak harus dirawat di rumah sakit.

Mengenai temuan ini, sebenarnya hasil studi ini ditujukan untuk menekan angka keraguan atau menolak vaksinansi. Tetapi, semua kembali ke kepercayaan Anda – apa yang Anda yakini. Tetapi, peneliti ingin menegaskan satu hal: bahwa vaksin jauh lebih aman dibanding pergi ke (pengobatan) alternatif kesehatan lain.(Qalbinur Nawawi/ Dok. Free Pik)