BABY

Apakah Bayi Gemuk Akan Tetap Gemuk saat Dewasa?


Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond


Melihat bayi gemuk dengan pipi yang chubby, Anda pasti gemas melihatnya ya, Moms. Namun, tak jarang orang tua yang merasa anak mereka akan mengalami obesitas, jika tubuh gemuknya tidak diatasi sejak kecil. Beberapa dari mereka pun mulai meminta anaknya untuk melakukan aktivitas fisik, seperti olahraga, menerapkan diet, atau mengurangi porsi makanan.

Sebenarnya dalam banyak kasus, tidak ada korelasi antara ukuran tubuh bayi di bawah usia 2 tahun dengan ukuran tubuhnya saat dewasa kelak. Artinya, bayi yang terlihat kecil belum tentu tumbuh menjadi orang dewasa yang tinggi dan kurus, atau bayi gemuk akan menjadi orang dewasa yang obesitas. Namun, hal tersebut tetap bisa menjadi pengaruh jika Si Kecil sangat kelebihan berat badan.

Hal tersebut dapat dilihat dari perbandingan anak dengan bayi pada umumnya. Jika berat, tinggi, dan struktur kerangka tubuhnya 20 persen berada di atas rata-rata anak lainnya, maka memiliki kemungkinan yang signifikan untuk akhirnya menjadi orang dewasa yang mengalami obesitas.

Jadi, jangan khawatir jika Si Kecil terlihat gemuk, karena semua bayi memiliki banyak lemak tubuh dibandingkan anak yang lebih besar. Yang lebih penting untuk diperhatikan adalah penambahan berat badan yang terjadi secara signifikan pada anak. Saat hal ini terjadi, konsultasikan pada dokter untuk mengambil langkah mengurangi berat Si Kecil.

Memilih MPASI yang tepat

Beberapa di antaranya, Anda bisa mulai mengurangi pemberian susu sebagai alat meredakan tangis bayi saat mereka bosan atau tidak nyaman. Cara lainnya dengan memilah makanan pendamping ASI atau makanan padat lain yang lebih sehat, contohnya kue berbahan dasar wortel. Hal ini dapat membantu pertumbuhan Si Kecil tanpa membuatnya bertambah berat.

Jangan pernah untuk menggantikan susu atau makanan lainnya dengan yang rendah lemak. Baik dengan memberi susu formula yang encer, membatasi pemberian ASI, atau memberi susu rendah lemak dapat membahayakan tumbuh kembang bayi. Hal ini disebabkan pentingnya lemak untuk perkembangan otak. Jika jumlahnya kurang, maka anak dapat mengalami kemunduran dalam kecerdasan dan kemampuannya belajar.

Tidak hanya berat badan yang bertambah, namun Moms juga perlu memperhatikan saat Si Kecil mengalami penurunan berat badan. Jika anak mulai menunjukkan penurunan berat badan dalam dua bulan berturut-turut, kemungkinan Anda kurang memberikan ASI pada anak. Dokter mungkin akan menyarankan agar Anda memberikan susu formula sebagai pendamping ASI atau makanan padat sebagai tambahan. (Vonia Lucky/TW/Dok. Freepik)