BABY

Bayi Prematur Bisa Tumbuh Secara Normal Lho Moms


Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond


Bayi yang lahir dengan kondisi berat badan rendah atau prematur, harus bisa ditingkatkan kualitas hidupnya. Sebab, organ tubuh yang ada di dalamnya belum berfungsi dengan baik. Sehingga riskan mengalami masalah penyakit – entah itu hipotermia, hipoglikemia, infeksi, dan gangguan napas.

Fase paling penting bagi bayi prematur ialah penanganan awal saat memenuhi gizi pertama untuk prematur. Karena dengan berat badan rendah dibutuhkan penanganan tersendiri, khususnya saat menyusui ASI. Ya, sebagai contoh, ia tidak bisa menyusu dengan sembarang posisi. Padahal seperti yang sudah Anda ketahui, makanan terbaik bagi bayi adalah ASI. Itu karena ASI secara khusus bisa menyesuaikan kebutuhan gizi bayi.

(Baca: Terlengkap! Ini Panduan Perawatan Bayi Prematur)

Tapi hal itu belum cukup sebagai pengetahuan awal menangani bayi prematur. Apa sajakah itu? Berikut ulasan menariknya.

Beri pakaian yang nyaman

Menurut Dr. Nita Ratna Dewanti, Sp.A., Dokter spesialis anak di RS Premier Bintaro, orang tua perlu memberikan bayi prematur pakaian nyaman dan menghangatkan, seperti baju berlengan panjang dan bercelana panjang. Hal itu bisa membuat suhu tubuhnya tidak drop– masalah umum dari bayi prematur.

Mau dibedong? Boleh saja, Moms. Tapi, jangan terlalu kencang, ya. Karena itu bisa menganggu sistem pernapasan bayi atau ia jadi sulit bernapas, kata dokter Nita.

Skin to skin contact

Selanjutnya – yang tak kalah penting, Anda perlu melakukan skin to skin contact lewat metode kanguru. Ini adalah perawatan di mana Anda menggendong bayi Anda dengan memasukkannya ke dalam baju Anda – atau menggunakan gendongan – hingga terjadi sentuhan kulit. Manfaat dari upaya ini ialah sang buah hati akan lebih mengenal ibunya, mulai dari aroma tubuh, sentuhan, dan irama napasnya. Hingga akhirnya sang anak merasa mendapatkan kenyamanan setiap dipeluk ibu.

Tak sebatas mengeratkan hubungan anak dan ibu secara emosional, skin to skin contact ini juga punya manfaat lain. Berikut manfaat lengkapnya:

  • Menghangatkan tubuh bayi.

  • Membantu mengatur detak jantung dan pernapasan bayi.

  • Membantu menenangkan bayi alhasil mengurangi frekuensi ia menangis.

  • Membantu bayi untuk tidur lebih nyenyak.

  • Meningkatkan peluang untuk produksi ASI ibu meningkat.

Jangan asal saat menyusui bayi prematur

Ketika sudah tahu langkah awal merawat bayi prematur, Anda juga jangan sampai keliru saat mengambil posisi menyusui anak ya, Moms. Yup! Seperti yang Anda sudah duga, para ibu tidak boleh asal memerlakukan bayi prematur.

Melansir laman UNICEF mengenai perawatan bayi prematur, cara tepat posisi menyusui bayi prematur ialah posisi menyilang dan di bawah lengan. Tujuannya, agar memudahkan ibu menyusui karena berada dekat dengan puting payudara, memudahkan anak bernapas dan berisiko rendah untuk tersedak ASI.

Peka anak sedang lapar

Kemampuan membaca anak sedang lapar juga tidak boleh terlewati. Sebab ASI ialah formula penting bayi prematur tumbuh kembangnya bisa optimal. Singkatnya, Moms harus peka menerka anak sedang lapar atau tidak.

Apa saja tanda-tandanya? Tanda awal rasa lapar ialah kombinasi dari hal berikut: bayi gelisah; membuka mulut; menggeleng-gelengkan kepala; menjulur-julurkan lidah; mengisap jari atau tangan

Perhatikan posisi tidurnya

Jangan salah sangka ya Moms, ini juga guidence penting dalam merawat bayi prematur. Posisi tidur bisa jadi masalah kesehatan tersendiri bagi bayi prematur. Oleh karenanya, saat Anda sudah berhasil membuatnya tidur mulas karena ASI, Anda harus pula menidurkannya dalam posisi yang benar.

Posisi tidur yang benar untuk bayi prematur ialah tidur telentang. Jangan sampai Anda khilaf memosisikan sampai ia tidurnya miring atau tengkurap. Sebab posisi telentang bisa menekan risiko sindrom kematian bayi mendadak yang kerap terjadi pada bayi prematur ketimbang bayi yang lahir sesuai waktunya.

Dan mengapa memosisikan bayi prematur tidur penting, karena bayi prematur biasanya tidur lebih sering dibandingkan bayi lain. Di sinilah letak tantangannya.

“Bagaimana jika bayi tidur dalam waktu yang lama?” Moms, perlu membuka baju untuk membangunkan dan menyusuinya. Ingat saja 'aturan awal' perawatan bayi prematur ya moms: mereka harus banyak minum ASI.

Perhatikan jadwal bayi minum ASI

Sementara berapa kali bayi prematur harus minum ASI? Melansir laman Alodokter, umumnya bayi prematur perlu disusui 8-10 kali sehari. Sebisa mungkin jangan biarkan jeda waktu menyusui lebih dari empat jam. Ini untuk menghindari risiko kekurangan cairan atau dehidrasi. Dari mana Anda tahu si bayi sudah terhidrasi dengan cukup? salah satunya terlihat dari intensitas anak buang air kecil yang banyak, yaitu 6-8 kali sehari.

Adapun bila bayi Anda gumoh setelah disusui, tak usah cepat cemas. Sebab, kondisi itu normal selagi berat badannya tak berkurang. Kalau memang sampai adanya penurunan berat badan, langsung datangi dokter kandungan terdekat saja.

Menyoal MPASI (Makanan Pendamping Air Susu Ibu), kebanyakan dokter menyarankan anak sudah bisa mengonsumsinya di bulan ke-4 sampai 6 bulan. Tak ada satu bulan pasti untuk pemberian MPASI karena kemampuan setiap bayi prematur mencerna makanan padat berbeda-beda. Terlebih, alaminya bayi prematur membutuhkan waktu lebih lama untuk bisa menelan dibanding bayi normal.

Suhu tubuh drop? Jangan ragu ke rumah sakit

Dokter Nita menjelaskan bahwa bila upaya diatas sudah dilakukan tapi suhu tubuh bayi masih menurun atau ia gagal beradaptasi suhu, maka bayi harus dirawat di inkubator. Sebab, kemampuan bayi beradaptasi tadi terhadap suhu ruangan bisa disesuaikan lewat inkubator.

Bila selama di inkubator si bayi sudah bisa bernapas tanpa bantuan alat dan mampu menerima cairan lewat mulutnya – bukan dengan infus, ia sudah bisa dirawar di rumah.

Kabar baiknya lagi, bayi prematur bisa tumbuh secara normal lho, Moms. Ya, sebagian besar bayi prematur bisa mengejar ketinggalannya dari bayi normal – yaitu berat badan dan tinggi badan – jika tidak mengalami gangguan berat pada masa kandungan dan usia 1 bulan. Jadi, ia bisa mencapai inteligensia sesuai potensial genetiknya.

Dan hal ini juga berlaku pada Anda jika Anda punya bayi prematur. Sang buah hati bisa pintar sama percisnya seperti Anda. Yang penting satu: semangat! (Qalbinur Nawawi/ Dok. Freepik)