Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond
Bayi prematur adalah bayi yang lahir di bawah usia kandungan 38 minggu. Bayi yang lahir dalam kondisi ini riskan sekali mengalami masalah kesehatan dan mengancam nyawanya, entah itu karena hipotermia, hipoglikemia, dan infeksi, dan gangguan napas. Data menunjukan banyaknya kematian bayi disumbang oleh bayi prematur.
Hal itu bisa jadi masuk akal karena semua organ yang ada di dalam bayi prematur belum ‘matang’. Efeknya, pertahanan tubuh pun mudah ditembus berbagai penyakit. Di tambah fakta bahwa bayi prematur memiliki organ paru-paru yang belum berfungsi dengan baik. Hingga, bikin ia riskan sesak napas, atau bahkan kondisi lain yang lebih gawat: sindroma gawat napas dan gagal jantung.
Oleh karenanya, kualitas hidup bayi prematur harus ditingkatkan. Semata agar mereka bisa sehat, bobotnya perlahan naik dan tumbuh seperti teman sebayanya. Sayangnya, meningkatkan kualitas hidup bayi dibutuhkan perawatan khusus.
Apa saja perawatan-perawatan itu? Di bawah ini kami sudah merangkum perawatan bayi prematur yang bisa Anda jadikan pegangan. Berikut selengkapnya.
>> Hal pertama dan utamanya ialah memberikan ASI eksklusif sebanyak-banyaknya. Karena ‘ajaibnya’ ASI itu ia bisa menyesuaikan kebutuahan bayi, termasuk bayi prematur. Jika saat memberikannya terhambat, Anda bisa memberikan pengganti ASI sesuai rekomendasi dokter spesialis anak.
>> Bila bayi lahir di bawah usia kehamilan 27 minggu maka ia perlu dirawat di Neonatal Intensive Care Unit (NICU). Hal itu bertujuan agar suhu tubuh bayi bisa terjaga dan terhindar masalah penyakit yang mengintai bayi prematur, yakni hipotermia, hipoglikemia dan infeksi. Demikian seperti dilansir laman Babycenter.
>> Bila bayi lahir di usia kandungan 28-31 minggu, ia juga masih harus dirawat lewat inkubator NICU. Itu karena usia ini masih berisiko mengalami hipotermia, hipoglikemia, dan infeksi – meski secara daya tahan tubuh masilh lebih bagus ketimbang bayi yang lahir di bawah usia 27.
>> Sementara bayi yang lahir di usia kandungan 32-33 minggu risiko masalah kesehatan yang kerap muncul ialah gangguan pernapasan, makan dan infeksi. Dalam kondisi ini bayi bisa ditemani oleh ibunya di satu kamar.
>> Kalau bayi yang lahir di usia kehamilan 34-36 kecenderungannya tidak perlu dirawat NICU, dan boleh berada dalam satu ruangan dengan ibu.
>> Dalam penelitian dari Ema Hikmah, Dkk di jurnal Keperawatan Indonesia, ditemukan bahwa terapi sentuhan merupakan saah satu cara yang bisa diberikan pada bayi prematur dan meningkatkan kualitas hidupnya. Hal itu karena bayi prematur berisiko mengalami hipotermia sedangkan terapi sentuhan bisa meningkatkan suhu tubuhnya. Lebih dalam, pentingnya pemberian terapi sentuhan ialah temuan studi bahwa kenaikan suhu bayi bisa membantu menaikan berat badan bayi.
>> Dalam Jurnal Care Volume 4, ditemukan bahwa penting orang tua terlibat dalam perawatan bayi prematur yang sedang sakit. Sebab, hal itu bisa membantu proses penyembuhan bayi. Sementara cara membantunya, Lavian Nita Ludyanti, peneliti penelitian ini menemukan, aktivitas menyentuh memegang dan mendampingi anak, mengajak ngobrol dan bernyanyi. “Dan inilah proses yang harus dilakukan oleh orang tua (bonding attachment) ketika anaknya lahir dalam kondisi prematur,” ungkapnya.(Qalbinur Nawawi/ Dok. Free Pik)