Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond
Speech delay atau keterlambatan bicara pada anak, umumnya terjadi karena orang tua kurang menstimulasi anak untuk berbicara. Malangnya, tak sedikit orang tua yang tidak menyadari bahwa anaknya mengalami speech delay.
Melansir laman Parenting, sebelum anak sampai umur 2 tahun ada tanda-tanda yang bisa orangtua kenali yang menunjukan seorang anak mengalami speech delay atau normal. Mau tahu apa saja tanda dari speech delay? Berikut ulasannya.
-Bayi usia 18 bulan
Dia tidak mengatakan satu kata pun.
-Anak usia 2 tahun
Dia hanya mengatakan 1-2 kata dan kecenderungannya berkomunikasi mengandalkan mendengus dan menunjuk, atau dia kehilangan kemampuan berbahasa – entah karena pembendarahan kata yang selama ini disimpan tidak keluar, atau jadi tidak mau banyak bicara.
-Anak usia 2,5 tahun
Anak masih bicara dengan terbata-bata, sulit menyebut kata yang berakhir konsonan, atau pembendarahan kata kurang dari 50 kata.
-Anak usia 3 tahun
Orang lain tidak mengerti apa yang anak Anda katakan, dan Si Kecil sering berbicara dengan temannya mengeluarkan 2 kata saja atau menunjuk-menunjuk.
Kapan harus datangi psikolog?
Saat anak Anda sudah berusia 2,5 tahun, tetapi kata-kata yang keluar dalam mulut anak baru 1-2 kata. Dalam pengobatannya, anak akan diberikan terapi wicara atau mengobati infeksi telinga yang membuatnya ia telat merespons informasi dari lawan bicara.
Di samping itu, dilanjutkan dengan orang tua melatih anak bicara. Ya, orang tua perlu mengajak anak belajar bicara, mengungkapkan yang ia rasakan, mengajak ia bicara lewat buku yang Anda baca bersama, mengajaknya bernyanyi bersama, mengajaknya obrolan agar anak terpancing untuk bicara. Itu semua akan melatih dan mengembangkan otot lidahnya yang perlahan kemudian kemampuan bicaranya meningkat dan sembuh.(Qalbinur Nawawi/Dok. Freepik)