BABY

Bayi Ini Hidup dengan Bantuan Mesin Sejak Usia 4 Bulan!


Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond


Alfie, seorang bayi berusia 20 bulan asal Liverpool ini mengalami kelainan degeneratif pada otaknya. Ia pun harus hidup dengan bantuan mesin sejak usia 4 bulan. Alfie sendiri lahir dengan sehat, namun ia mulai 'berhenti berkembang' sejak Desember 2016, sebelum terjadinya infeksi di dada yang menyebabkannya kejang-kejang.

Pihak medis belum dapat menemukan penyakit apa yang dialami otak Alfie hingga saat ini. Persediaan obat untuk perawatannya pun telah habis. Dengan kondisi Alfie yang dirasa belum membaik, membuat rumah sakit yang merawatnya memutuskan akan menghentikan mesin yang membantu anak tersebut hidup.

Namun, kedua orang tuanya, Kata dan Tom Evans, berusaha untuk tetap menjaga buah hatinya tetap hidup. Mereka berencana untuk meminta bantuan pada Pengadilan Tinggi setempat untuk tidak mematikan mesin yang mendukung hidup anaknya.

Menurut Tom, anaknya masih bisa bertahan, bahkan mengalami peningkatan. Ia dan beberapa orang yang datang mendukung Alfie melihat bahwa anak tersebut dapat menggunakan inderanya untuk berinteraksi. "Dia masih memiliki fungsi otak, dia tetap bereaksi. Kami percaya Alfie tidak sekarat. Dia membaik,” ungkap Tom pada Daily Mail.

Berbagai pihak yang langsung melihat kondisi Alfie pun mengakui hal yang sama seperti Tom. Salah satunya istri dari pesepakbola Jamie Vardy, Rebekah yang menuliskan “'Hari ini Alfie meremas jari saya setiap kali saya menggelitik tangan kecilnya. Saya melihatnya sendiri bahwa bereaksi terhadap sentuhan ayahnya. Dia sedang memainkan bonekanya, dia menggunakan akal sehatnya. Tolong bantu keluarganya untuk menyelamatkan Alfie” di akun Twitternya.

Kampanye untuk bisa membuat Alfie tetap hidup pun dilakukan Tom dan Kate. Rencananya, dari hasil sumbangan dan dukungan yang diterima, Alfie akan dipindahkan ke Rumah Sakit Paseah Bambino Gesu di Vatikan.

Tom dan Kate sendiri sudah menyiapkan diri untuk kemungkinan yang terburuk. “Jika sudah tidak ada lagi yang bisa dilakukan pihak rumah sakit, maka kami akan merawatnya di rumah dan melakukan yang terbaik hingga ia meninggal dengan caranya sendiri,” cerita Tom.

Kisah di atas ternyata juga sempat dialami oleh bayi lain bernama Charlie Gard, yang pada 2016 hakim Pengadilan Tinggi setempat memutuskan untuk menghentikan mesin perawatan yang mendukung hidupnya. Sayangnya, Charlie telah menghembuskan napas terakhirnya di bulan Juli tahun lalu. (Vonia Lucky/TW/Dok. Dailymail)