FAMILY & LIFESTYLE

Kebutuhan Nutrisi Sesuai Usia Anak


Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond


Setiap masa pertumbuhan anak, kebutuhan akan nutrisi pun akan berubah. Sebagai orangtua, hal ini perlu diperharikan Moms, agar tidak keliru dalam memberikan asupan untuk Si Kecil. Seiring bertambahnya usia, makanan dan minuman yang bisa ia konsumsi pun akan berubah sesuai nutrisi yang dibutuhkan tubuh.

0-6 bulan

Pemberian nutrisi saat di dalam kandungan perlu berlanjut sejak anak lahir. Hal pertama yang dilakukan satu jam setelah anak dilahirkan adalah Inisiasi Menyusui Dini (IMD), yaitu kondisi ibu mendekap bayi agar mereka bisa menemukan sumber susu langsung dari ibunya.

Pemberian kolostrum wajib dilakukan dan hindari susu formula. Pemberian ASI secara eksklusif juga membantu bayi memiliki zat gizi yang sempurna dan seimbang. Dalam ASI pun terkandung berbagai zat gizi, diantaranya karbohidrat, protein, lemak, kolesterol, vitamin dan mineral, zat besi, fluor dan vitamin D.

6 bulan – 2 tahun

Setelah mencapai usia 6 bulan, tidak hanya ASI yang bisa memenuhi kebutuhan gizi anak. Tambahan makanan pendamping ASI (MP-ASI) juga bisa mulai diberikan pada mereka.

Pada usia ini, sistem pencernaannya sudah siap untuk beralih mengonsumsi makanan keluarga. Karenanya, anak sudah bisa mulai diberikan bubur susu atau biskuit sebagai makanan pendampingnya.

Memasuki 7 bulan, bayi sudah bisa diberikan makanan karbohidrat seperti beras, makaroni, kentang, kacang hijau, atau roti. Hal ini juga dilengkapi protein hewani dan nabati, serta sayur. Untuk mencegah alergi protein hewani, berikan kuning telur karena lebih mudah di dapat.

Beranjak ke usia 8 sampai 9 bulan, mereka sudah bisa mengonsumsi makanan dengan zat lemak. Tambahkan santan, minyak atau bumbu lainnya agar bayi mulai mengenal rasa yang beragam dari gurih, manis, asin, serta sedikit asam di usia ini. Selain menambah energi juga mempertinggi penyerapan vitamin A dan zat gizi lain yang larut dalam lemak.

Baru pada usia 10 bulan hingga sekitar 2 tahun, anak sudah bisa mengonsumsi makanan bersama keluarga. Berawal dari nasi lembek dan makanan selingan seperti bubur kacang hijau, biskuit, pepaya atau jeruk, dan pisang.

Porsi makanan pun bisa disesuaikan kira-kira separuh dari porsi orang dewasa. Anak pun bisa sekaligus belajar mengenai jam makan dari sarapan, makan siang, makan malam, juga diselingi camilan di antara dua waktu makan utama.

3-5 tahun

Saat anak berusia 3 sampai 5 tahun, kebutuhan akan gizinya pun bertambah. Lingkungan tempat mereka dan bersekolah juga membuat anak rentan jatuh sakit. Karenanya, orangtua harus memberikan asupan makanan yang cukup untuk menjaga kesehatan tubuh mereka.

Biasakan untuk menyediakan makanan yang beraneka ragam, meliputi makanan pokok, lauk-pauk, serta sayur dan buah. Protein hewani yang didapat dari telur, ikan, daging juga susu perlu diberikan sebagai sumber protein tubuh. Hindari pemberian makanan manis seperti permen atau juga makanan junk food yang bisa menyebabkan gizi tidak seimbang. Vonia Lucky dan Gabriela Agmassini/DON/Dok. Freepik)