Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond
Moms dan masyarakat Indonesia lainnya mungkin masih asing dengan cabang olahraga Boccia. Olahraga ini diperlombakan pada APG atau Asian Para Games khusus difabel yang juga akan diselenggarakan pada 2018 nanti.
Boccia adalah permainan strategi dan ketepatan yang pada awalnya dirancang untuk dimainkan oleh orang-orang dengan cerebral palsy. Pemain melemparkan bola khusus yang dibuat untuk olahraga ini ke satu bola yang dijadikan sebagai titik poin. Untuk setiap bola yang terdekat dengan titik tersebut, maka mendapatkan nilai satu dan nilai tambahan untuk bola lain yang dihitung dari jarak.
Olahraga ini dibawa oleh Fadilah Umar, Pelatih Sepakbola Cerebral Palsy Indonesia. Ia mulai mengenal boccia sejak Asean Para Games 8, di Singapore 2015 kemarin. Kemudian, Presiden National Paralympic Committee (NPC), Senny Marbun, menugaskan Fadilah untuk mengembangkannya di Indonesia.
"Boccia memberikan kesempatan bagi mereka untuk bisa menghargai dan memberikan kesempatan berlomba atau berkompetisi walau mengalami gangguan motorik yang demikian," ungkap Fadilah seperti yang dilansir pada Antara News.
Menurutnya, olahraga ini dapat menanamkan jiwa kompetisi, semangat untuk berjuang, serta saling menghargai untuk membangun kerja sama yang baik antar atlit kaum cerebral palsy. Boccia sendiri dipertandingkan pertama kali di Indonesia saat Peparpenas (Pekan Paralimpian Pelajar Nasional) pada 7-14 November 2017, untuk tingkat pelajar nasional di Solo.
Untuk perkembangan cabang olahraga ini, Yayasan Maria Monica Lastwish pun memberi dukungan dengan membentuk Sahabat Boccia. Anggotanya adalah mereka yang ingin mendukung dan mengembangkan olahraga yang sangat positif bagi kaum celebral palsy.
Sahabat Boccia sendiri dibentuk oleh sang pendiri yayasan, Natalie S Tjahja bersama rekannya, Agus Gozali setelah mengadakan pertemuan dengan pihak NPC. Salah satu bentuk dukungan dari kelompok ini adalah berupaya untuk mencari satu set bola boccia, yang tidak mudah diperjual belikan di Indonesia maupun di beberapa negara.
Natalie bahkan harus pergi ke negeri Jiran, Malaysia demi mencapatkan set bola boccia yang langsung diserahkan kepada Fadilah Umar pada Desember 2017. "Ini merupakan bentuk dukungan awal kami untuk olahraga bagi kaum difabel di Indonesia. Semoga semakin banyak yang berpartisipasi dan semakin berkembang boccia di Indonesia," lengkap Natalie.
"Kami mengundang seluruh orang tua yang anak atau saudara atau tetangganya menyandang cerebral palsy atau memiliki keterbatasan motorik yang ringan hingga berat untuk berpartisipasi dalam boccia," berikut ajakan Fadilah untuk kaum cerebral palsy agar dapat berpartisipasi dalam memainkan olahraga boccia ini. (Vonia Lucky/TW/Dok. Instagram @bisfed Boccia International Sports Federation)