Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond
“Duh, anak aku tuh ya, kalau minta sesuatu pasti harus merengek. Padahal kalau minta baik-baik juga pasti aku kasih,” Imelda, 30 tahun. Pasti beberapa Moms pernah mengeluhkan hal yang sama dengan salah satu pembaca Mother&Baby ini. Si Kecil mengeluarkan jurus andalan ‘merengek’ agar semua yang ia mau dapat terpenuhi. Bagaimana ya mengurangi kebiasaan merengek? Simak tips berikut ini, Moms.
1. Jangan Frustrasi
Mungkin Anda berpikir bahwa Si Kecil mengetahui merengek artinya apa. Padahal tidak semua balita mengerti arti merengek. Hindari memintanya berhenti merengek, lebih baik beritahu arti merengek itu apa. Dilansir dari Parents.com, “Untuk anak 3-4 tahun, mereka sedang mengetes kebebasan mereka, dan merengek membuat mereka merasa penuh kekuatan,” ujar psikolog Carolyn Crowder, Ph.D, coauthor Whining: 3 Steps to Stopping It Before the Tears and Tantrums Start.
Dengan kata lain, anak Anda merengek karena itulah cara mendapatkan tanggapan dari Anda. Dan ketika Anda frustrasi dengan anak yang merengek, apakah Anda menyerah lalu memberikan begitu saja apa yang anak mau? Jangan, Moms! “Ketika Anda berhenti merasa frustrasi karena rengekan Si Kecil, maka anak Anda akan berhenti merengek juga,” ujar Jane Nelsen, Ed.D., coauthor Positive Discipline for Preschoolers.
2. Reaksi Logis
Saat Si Kecil mulai merengek terus menerus, pasti membuat Anda marah, atau malu di hadapan teman saat arisan. Untuk menghindari ini, usahakan Anda memberi reaksi yang tidak berlebihan. Pastikan Si Kecil mengerti bahwa merengek tidak akan mewujudkan keinginannya. Mungkin agak sulit, tapi percayalah bila Anda menyerah saat Si Kecil merengek, maka ia akan merengek setiap menginginkan sesuatu.
Jangan lupa beritahu bahwa Anda sulit memahami setiap permintaannya saat ia mulai merengek. Dengan begitu, Si Kecil akan mulai mengontrol rengekannya dan menjelaskan pada Anda apa yang ia inginkan.
Ingat ya Moms, saat Si Kecil mulai perlahan menghentikan rengekan dan mulai perlahan mengubah kebiasaannya, berilah ia pujian.
3. Perhatian
Alasan paling umum di balik rengekan Si Kecil adalah untuk menarik perhatian Anda. Mungkin Anda merasa cukup memberikan perhatian dengan melihat ia bermain, tapi kadang Si Kecil membutuhkan lebih dari itu.
Ajaklah ia berbicara sesering mungkin dengan menatap matanya. Si Kecil akan mengerti bahwa Anda memberikan perhatian penuh untuknya. Anda tidak perlu menanggapi setiap tindakannya dengan segera, Anda juga tidak harus berhenti melakukan semua yang Anda lakukan.
Tunjukkan padanya bahwa meskipun Anda tidak dapat segera memenuhi kebutuhannya, Anda akan mencoba dan menghubunginya sesegera mungkin. Menjelaskan kebutuhan Anda akan waktu dapat membantunya lebih mudah mengerti, seperti “Ibu akan kembali menemani kamu lagi, setelah ibu selesai buang air kecil ya.” Si Kecil akan tenang menunggu setelah mendengar penjelasan Anda. (Seva Dwi Novridayati/TW/Dok. Freepik)