FAMILY & LIFESTYLE

Pasien Difteri Bisa Sembuh, Asal Lakukan Hal Ini


Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond


Seperti yang telah Moms ketahui, selain menyebabkan komplikasi pada pernapasan, jantung, dan saraf, difteri juga bisa menyebabkan kematian. Hal ini tentu membuat masyarakat Indonesia resah dan perlu waspada akan wabah ini.

Meski risiko terburuknya adalah kematian, namun pasien difteri masih memiliki kemungkinan sembuh apabila ditangani sejak dini. DR. Dr. Hindra Irawan Satari, SpA(K), Konsultan Infeksi Tropik Departemen Ilmu Kesehatan Anak FKUI-RSCM mengatakan kemungkinan sembuh bagi penderita difteri bisa terjadi.

“Ketika sudah menemui gejala difteri, langsung datang ke rumah sakit dalam fase dini. Jika pada masa inkubasi kuman difteri yang berlangsung 2-3 hari telah ditangani dokter, kemungkinan sembuh bagi penderita bisa terjadi,” jelasnya ketika ditemui di acara "Pelajaran dari KLB Difteri, Ayo Vaksin! " di Jakarta, 19 Desember 2017.

Sebaliknya, jika pasien terlambat ditangani oleh dokter, kemungkinan pasien difteri tidak tertolong sangat besar. “Jika pasien baru datang pada hari ke tujuh, si racun penyebab difteri diproduksi terus, lalu dibawa oleh darah, sampai ke jantung, dan jantung mulai terganggu, hantarannya mulai terganggu, otot mulai lemah, dan jika obat datang setelah hari ke tujuh, kemungkinan untuk pasien tidak tertolong atau meninggal lebih tinggi,” kata DR. Hindra.

Baca juga: 8 Langkah Menghadapi Difteri

Tidak hanya soal waktu penanganan yang harus cepat, status kekebalan tubuh yang didapat dari imunisasi pada pasien difteri yang berbeda juga sangat berpengaruh dalam kesembuhan pasien difteri. “Penyakit yang mendasari atau komplikasi pada tiap pasien berbeda, jadi sangat individual,” ujar DR. Hindra.

Baca juga: 6 Fakta Difteri yang Perlu Diwaspadai

DR. Hindra menambahkan pasien difteri bisa sembuh jika sudah ditangani dengan baik, dan selama perawatan pasien mendapat gizi yang bagus dan cukup, terisolasi, dan berada lingkungan ideal. (Vonda Nabilla/TW/Dok. Freepik)