Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond
Hypocrates, Bapak Kedokteran, mengatakan bahwa makanan berguna untuk pemeliharaan kesehatan dan penyembuhan penyakit. Artinya, pangan merupakan pintu masuk untuk hidup sehat.
Nah, untuk dapat hidup aktif dan sehat, manusia memerlukan berbagai zat gizi (karbohidrat, protein, lemak, vitamin, mineral dan air) dalam jumlah yang cukup dan dari berbagai jenis makanan.
“Masalahnya, tak ada satupun jenis pangan yang lengkap gizinya,” ungkap Dr. Ir. Drajat Martianto, MSc, dari Departeman Gizi Masyarakat, Fakultas Ekologi Manusia IPB pada acara Journalist Goes to Campus di Bogor, yang diselenggarakan oleh Danone dan FEMA IPB.
Drajat juga menjelaskan, bila menelusuri “sejarah” konsumsi pangan, manusia purba makan untuk mempertahankan hidup. Lalu, pada abad ke-5 Sebelum Masehi, hubungan antara makanan dan kesehatan mulai diketahui, misalnya kaitan antara vitamin A dengan kebutaan di Mesir Kuno.
Lalu, pada abad 16, hubungan antara makanan dengan dampak “panjang umur” mulai diketahui. Sejak abad 17 dan 18, rahasia kandungan makanan yang bermanfaat untuk kesehatan mulai terungkap, misalnya vitamin, mineral dan lainnya.
Ternyata, diketahui lebih dari 50 persen penyakit terkait langsung atau tidak langsung dengan kekurangan atau kelebihan pangan. “Dulu kebanyakan orang sakit batuk, ISPA, campak,diare, malaria, TBC, dan penyakit infeksi menular lainnya. Sekarang, banyak yang menderita penyakit tidak menular disebabkan pola makan dan gaya hidup tidak sehat.”
Masalahnya, lanjut Drajat, mutu atau keragaman dan keamanan pangan di Indonesia masih rendah. Bahkan, menurut Global Food Security Index (GFSI), Indonesia berada pada posisi 13 dari 23 negara Asia Pasifik.
Padahal, Indonesia merupakan negara terbesar kedua di dunia setelah Brasil yang memiliki keanekaragaman hayati (biodiversitas) termasuk sumber pangan. “Ada 77 jenis sumber karbohidrat, 75 jenis sumber lemak/minyak, 26 jenis kacang-kacangan, 398 jenis buah-buahan, 228 jenis sayuran 40 jenis bahan minuman, 110 jenis rempah-rempah dan bumbu-bumbuan. Potensi ini belum dimanfaatkan secara optimal sebagai sumber pangan masyarakat.”
Pada kesempatan yang sama, Dr. Rimbawan, Ketua Departemen Gizi Masyarakat FEMA IPB mengatakan, pola makan seimbang masih dipahami dalam konsep lama yaitu 4 sehat 5 sempurna. Penjelasan konsep gizi seimbang di Indonesia sebenarnya mulai dikenalkan tahun 1995. Terdiri dari 13 Pedoman Umum Gizi Seimbang (PUGS).
Adapun 13 pesan dasar PUGS di Indonesia adalah:
1. Makanlah aneka ragam makanan
2. Makanlah makanan untuk memenuhi kecukupuan energi
3. Makanlah makanan sumber karbohidrat, setengah dari kebutuhan energi
4. Batasi konsumsi lemak dan minyak sampai seperempat dari kecukupuan energi
5. Gunakan garam beryodium
6. Makanlah makanan sumber zat besi
7. Berikan ASI saja pada bayi sampai berumur 4 bulan
8. Biasakan makan pagi
9. Minumlah air bersih, aman dan cukup jumlahnya
10. Lakukan kegiatan fisik dan olahraga secaa teratur
11. Hindari minum minuman beralkohol
12. Makanlah makanan yang aman bagi kesehatan
13. Bacalah label pada makanan yang dikemas
(Hilman/dok.freepik.com)