BABY

Risiko Kelahiran Bayi Kembar

kembar

Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond


Dianugerahi bayi kembar 2, atau bahkan lebih, memang menyenangkan. Namun, ternyata ada bahaya lain yang mengintai di balik kebahagiaan berlipat ganda ini. Bayi kembar memiliki risiko kematian 5 kali lebih tinggi pada tahun pertama mereka, dibandingkan bayi tunggal.

Data di Inggris pada 2009 menunjukkan, dari 706.248 kelahiran, ada 3.180 bayi yang meninggal sebelum ulang tahun pertama mereka. Tingginya angka kematian bayi kembar ini umumnya disebabkan oleh berat badan lahir yang sangat rendah dibandingkan dengan bayi tunggal.

Beberapa kehamilan bayi kembar juga berisiko lebih tinggi lahir prematur, memiliki berat badan lahir rendah, menderita cerebral palsy, dan bahkan kematian. Mereka yang melahirkan anak kembar umumnya juga akan melahirkan secara Caesar, terutama bila memiliki 3 bayi atau lebih.

Risiko pre-eklampsia juga bisa meningkat 3 kali lebih tinggi saat Anda hamil anak kembar atau lebih, daripada saat Anda hamil dengan 1 bayi. Hal ini disebabkan oleh ketegangan yang terjadi pada plasenta karena bayi kembar tersebut tentu membutuhkan ruang yang lebih banyak. Salah satu survei menemukan bahwa 13 persen ibu yang hamil bayi kembar 2 atau lebih, mengalami kondisi tersebut.

Selain pre-eklampsia, diabetes dan anemia saat kehamilan kembar juga dapat terjadi karena meningkatnya aliran darah yang menyebabkan kadar zat besi Anda menurun. Dokter mungkin akan merekomendasikan Anda untuk mengonsumsi suplemen zat besi tambahan. Memiliki anemia ringan memang tidak berbahaya bagi bayi Anda. Namun, Anda perlu berhati-hati, karena akan membuat Anda merasa sangat lelah. Anda juga perlu melakukan tes darah ketika menginjak usia kehamilan antara 20 dan 24 minggu.

Namun, melihat beberapa risiko di atas, bukan berarti semua kehamilan bayi kembar tidak akan lahir dengan selamat. Banyak beberapa kelahiran kembar yang bisa lahir dengan selamat. Sebaiknya, wanita dengan kehamilan kembar harus lebih peduli dan lebih rajin memeriksakan kesehatan mereka ke dokter ahli.

Selain itu, Anda perlu mengelola gaya hidup. Hidup bugar dan sehat dapat membantu Anda untuk mengurangi risiko kehamilan kembar dengan berbagai komplikasi saat kelahiran. Cobalah untuk lebih peka dengan gejala pre-eklampsia dan menjalankan pola makan sehat.

Kehamilan bayi kembar umumnya banyak terjadi pada wanita di atas usia 30 dan yang menggunakan obat kesuburan. Selain itu, faktor genetik keluarga Anda atau pasangan Anda yang memiliki riwayat kembar, juga dapat meningkatkan kesempatan terjadinya kehamilan bayi kembar. (Aulia/OCH/doc.M&B)