Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond
Kehilangan pekerjaan, mengalami penipuan, terjerat utang, dan krisis keuangan lainnya tentu akan mengganggu stabilitas ekonomi rumah tangga Anda. Sayangnya, Anda tidak dapat berhenti atau mundur kembali ke masa lalu saat Anda memiliki keuangan yang stabil. Stabilitas ekonomi yang terganggu juga sekaligus juga bisa mengurangi kebahagiaan Anda. Anda harus bangkit dan tegar. Krisis keuangan bukanlah waktu untuk menyerah. Berikut upaya yang bisa Anda lakukan:
1. Memilah dan Memilih
Jangan bereaksi tanpa memikirkan semua konsekuensinya terlebih dulu. Anda harus melihat dalam posisi yang netral. Memilah apa yang tidak perlu dan memilih hal yang pasti diperlukan.
2. Cari Alternatif Solusi
Meminta bantuan suami ataupun orang tua Anda untuk memecahkan masalah tersebut, sebenarnya sah-sah saja. Anda juga dapat meminta jasa konsultasi keuangan.
3. Aset
Aset adalah jumlah atau nilai finansial seseorang. Coba buat daftar dengan memisahkan investasi, dana tunai, rekening giro / tabungan, dan obligasi dari kepemilikan Anda seperti mobil, koleksi, perhiasan, barang yang terbuat dari logam, dan sebagainya. Anda dapat menjual atau menggadaikannya.
4. Buat Rencana
Krisis finansial memang tidak dapat dihindari. Anda harus cepat membuat rencana, misal menjual barang yang masih layak pakai, mengurangi anggaran belanja, mengurangi pergi ke mall dan lain-lain.
Nah, selamat mencoba semoga Anda berhasil mengatai ujian krisis keuangan. (Seva/HH/Dok. Freepik)