TOODLER

Tips Ajarkan Keterampilan Sosial pada Anak


Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond


Kesuksesan anak kelak di masa depan tidak hanya dipengaruhi oleh kecerdasan intelektualnya. Akan tetapi, kecerdasan sosial pun sangat memengaruhi keberhasilan Si Kecil di masa dewasanya nanti. Karena itu, keterampilan sosial pada anak perlu diasah sejak dini. Nah, berikut cara mengenalkan keterampilan sosial:

Usia 0 – 3 tahun
a. Interaksi
Anda dapat melatih interaksi sejak Si Kecil dalam kandungan. Caranya, sering-seringlah mengajaknya mengobrol, bercerita tentang apa yang Anda lakukan saat itu dan kegiatan menyenangkan lainnya seperti bernyanyi, mendengarkan musik serta mengajak Si Kecil dalam kandungan untuk bernyanyi bersama. Menurut Putu Andani M.Psi., Psikolog yang ditemui dalam acara Mother&baby Fair 2017, bila janin terbiasa mendengar suara Anda dan pasangan sejak dalam kandungan, maka saat ia dilahirkan menjadi lebih mudah untuk ditenangkan oleh suara Moms dan Dads yang notabene sudah familiar didengarnya.

Mengenalkan keterampilan sosial juga tak hanya ketika janin masih dalam kandungan. Begitu pula saat ia lahir, stimulasi melatih keterampilan sosial perlu terus dilakukan. Yang perlu diketahui, Anda adalah role model bagi Si Kecil. ketika Anda terlihat akrab dengan kerabat Anda, maka Si Kecil juga akan mudah akrab dengan orang di sekitarnya. Tidak hanya itu, Anda juga dapat mengajarkan Si Kecil meminta maaf saat melakukan salah, atau mengantre saat berada di kasir. Hal-hal tersebut penting Anda ajarkan sehingga Si Kecil meniru apa yang Anda lakukan.

b. Mengenal Emosi
Penting bagi Si Kecil yang berusia di bawah 3 tahun untuk mengenal emosi yang ia rasakan. Ketika melihat Si Kecil menangis, tanyakan padanya apa yang menyebabkan ia menangis dan apa yang ia rasakan saat menangis. Berkomunikasi saat ia menangis dapat membuatnya sedikit merasa tenang dan mulai menenangkan dirinya sendiri. Anda juga harus mengenal emosi yang Anda rasakan kepada Si Kecil. Misal, saat Si Kecil melempar gelas berisi air, ajaklah Si Kecil berbicara bahwa Anda tidak menyukai aksinya tersebut. Anda dapat mengatakan dengan tegas, namun suara harus tetap rendah dan tak boleh bernada tinggi karena dapat membuat Si Kecil trauma.

Usia 3 – 5 tahun
a. Mengenal Menang atau Kalah
Semua karakteristik yang dipunyai Si Kecil sangat berpengaruh saat ia berkembang dalam 5 tahun pertamanya. Ajarkan anak untuk menerima kekalahan dan mengenal arti kemenangan juga sangat penting. Agar saat dewasa nanti, Si Kecil tidak merasa harus selalu menang dalam pertandingan ataupun juara di kelasnya. Ia harus belajar menerima kekalahan dengan cara mengakui kekalahan saat bermain, tidak sedih saat tidak menjadi juara kelas dan lain-lain.

b. Apresiasi
Berikan pujian saat Si Kecil melakukan kebaikan. Karena pujian dapat membuat Si Kecil senang dan ingin melakukan hal tersebut berulang kali.

Nah, selamat mengasah keterampilan sosial Si Kecil ya, Moms! (Seva/HH/Dok. freepik)