TOODLER

Aplikasi Smartphone untuk Terapi Wicara Anak


Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond


Tidak sedikit ibu yang merasa kesulitan mendapatkan layanan terapi wicara untuk anaknya yang berkebutuhan khusus. Selain karena jumlah terapis belum banyak, akses yang jauh, juga karena biaya terapi tergolong mahal. Alhasil, banyak anak yang terlambat diterapi bahkan tidak diterapi sama sekali. Akibatnya, anak-anak itu mengalami gangguan wicara yang sudah tidak bisa ditolong lagi.

Namun, ada kabar baik. Kini anak dengan gangguan wicara sudah bisa mendapatkan layanan terapi dengan lebih mudah, yaitu melalui aplikasi smartphone. Untuk menggunakannya, Anda tinggal mengaksesnya lewat smarthphone atau tablet. Aplikasi ini dinamakan Spokle, yang dikembangkan oleh Elisabeth Yunarko, yang telah berpengalaman selama bertahun-tahun di bidang kesehatan, bersama 5 terapis dan ahli bahasa dari Australia dan Selandia Baru.

“Saya pernah mengikuti seminar dan mendengar kisah seorang ibu yang berasal dari Kalimantan. Ibu ini memiliki anak dengan gangguan wicara dan diterapi di Surabaya. Ia harus terbang dari Kalimantan ke Surabaya demi terapi anaknya, padahal ia juga punya anak yang diurus di Kalimantan. Karena itu, saya memiliki ide untuk mencari jalan keluar bagi ibu itu dan ibu lainnya yang punya masalah sama,” ungkap Elisabeth menceritakan awal mula ia menggagas Spokle.

Setelah hampir 1 tahun, Elisabeth dan timnya berhasil meluncurkan Spokle pada pertengahan Maret 2017. Tidak hanya bisa diakses di Indonesia, namun di 5 negara lain seperti Australia, New Zealand, Singapura, Malaysia dan Filipina. “Spokle tidak hanya digunakan untuk terapi wicara anak-anak berkebutuhan khusus seperti autisme, ADHD, gangguan dengar dan beberapa penyakit sejenis saja, tetapi juga bisa digunakan untuk mengembangkan kemampuan wicara anak normal,” kata Elisabeth.

Adapun program yang ada di dalam aplikasi itu, antara lain pengembangan keterampilan komunikasi anak, integrasi sensorik, penanganan perilaku, video tentang kehidupan sehari-hari. Untuk memudahkan orangtua di Indonesia, Spokle memiliki 2 layanan bahasa yaitu Bahasa Inggris dan Bahasa Indonesia. Menariknya, beberapa video dibuat berdasarkan kondisi dan budaya masing-masing negara, contohnya untuk Indonesia terdapat video tentang penjelasan sate ayam. “Dengan Spokle terapi bisa dilakukan kapan saja, tidak terikat oleh waktu,” jelas Andrew Kendrick, terapis internasional dan pimpinan terapis Spokle.

Aplikasi Spokle berbayar dengan monthly subscription sekitar Rp 250 ribu. Pengguna akan mendapat free trial selama 30 hari, akses tanpa batas untuk konten, diskon untuk seminar dan workshop Spokle, akses untuk grup Facebook dan beberapa keuntungan lainnya.

Psikolog anak dan keluarga Rosdiana Setyaningrum mengungkapkan meskipun ada aplikasi Spokle, namun keluarga tetap harus rutin membawa anak ke terapis profesional karena dengan terapi langsung, terapis akan mengetahui kondisi anak dan memberikan terapi yang dibutuhkan. “Aplikasi ini merupakan terapi tambahan yang bisa diberikan oleh orangtua di rumah,” tandas psikolog yang akrab disapa Diana ini. (Meiskhe/HH/dok.M&B)