BABY

Waspadai Bahaya Overstimulasi Pada Anak, Ini Cirinya!


Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond


Sejak lahir hingga usia prasekolah, otak anak berkembang demikian pesat. Itu sebabnya, mereka perlu diberikan stimulasi. Namun, tidak berarti, Moms harus menghabiskan sepanjang waktu menggantungkan mainan di depan bayi atau mengajak bermain sehari penuh. Soalnya, bisa jadi stimulasi yang diberikan malah berlebihan.

Stimulasi berlebihan atau overstimulasi terjadi ketika Si Kecil tenggelam dalam pengalaman sensasi, suara dan aktivitas yang sangat banyak melebihi kemampuannya untuk mengatasi hal tersebut. Sebagai contoh, newborn bisa menjadi gelisah ketika banyak tamu datang ke rumah dan kemudian bergantian menggendongnya.

Pada newborn maupun bayi, overstimulai membuat mereka tantrum atau kelelahan. Akibatnya, mereka lebih sering menangis. Meski sejumlah bayi bisa 'sabar' menghadapi stimulus yang baru dengan baik, tetapi sebagian bayi lain bisa dengan mudah mengalami overstimulasi.

Nah, berikut adalah tanda-tanda overstimulasi yang perlu Anda kenali:
1. Bayi menangis, gelisah, dan sulit untuk ditenangkan.
2. Bayi menguap dan badannya meregang.
3. Bayi memalingkan wajah dan tidak ingin melakukan kontak mata.

Untuk mengetahui tanda overstimulasi secara lengkap dan cara mengatasinya, baca majalah Mother and Baby edisi April 2016 ya, Moms! (Meiskhe/HH/dok.M&B UK)