Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond
Dijawab oleh dr. Yovita Ananta, Sp.A, spesialis anak dari Rumah Sakit Pondok Indah, Jakarta.
T: Anak saya sering mengalami gumoh dan baru berhenti saat usianya 8 bulan. Sekarang usianya 19 bulan, dan efek gumoh tersebut masih dirasakannya sampai sekarang. Setiap makan ia mudah sekali mual dan muntah sehingga jarang makan. Alhasil, berat badannya susah naik. Bagaimana cara mengatasinya?
J: Sebagian bayi mengalami gumoh normal saat bulan bulan awal kehidupan. Gumoh dalam bahasa kedokteran disebut gastroesophageal reflux (GER) yaitu kembalinya isi lambung ke kerongkongan atau mulut. Reflux pada masa awal kehidupan biasanya terjadi karena belum sempurnanya katup antara kerongkongan dan lambung bayi, sehingga isi lambung mudah keluar kembali.
Reflux yang normal biasanya akan berkurang dengan sendirinya seiring bertambahnya usia. Selama nafsu makan dan minum bayi baik, reflux tidak terjadi terlalu sering, dan pertumbuhan bayi pun akan baik. Biasanya dokter hanya akan menyarankan untuk observasi dan memperbaiki posisi menyusu dan tidur. Pada reflux yang berlebihan, harus dievaluasi adakah alergi makanan tertentu atau masalah anatomi.
Pada kasus reflux berkepanjangan dan mengganggu nafsu makan maupun pertumbuhan, ada kemungkinan sudah terjadi GERD (gastroesophaheal reflux disease), yaitu reflux yang sudah menyebabkan penyakit. Sebaiknya segera konsultasikan masalah ini ke dokter anak Anda. Bila perlu dokter Anda akan merujuk ke dokter anak konsultan gastroenterologi untuk evaluasi dan tata laksana lebih lanjut. (Meiskhe/TW/Dok. M&B UK)