Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond
Proses seorang wanita untuk bisa hamil tentu berbeda-beda, ada yang mudah hamil, ada pula yang harus menunggu beberapa waktu.
"Ada banyak variasi dalam tiap individu, baik itu seberapa panjang umur Anda atau risiko Anda terkena kanker. Hal serupa juga terjadi pada kesuburan," ujar Aaron Styer, M.D. spesialis fertilitas di Massachusetts General Hospital, seperti dikutip dari Women's Health.
Walaupun data dari American Society of Reporductive Medicine menyebutkan bahwa hanya ada 5-10 persen wanita yang mengalami unexplained fertility, para ahli mengatakan ada beberapa faktor yang mempengaruhi tingkat kesuburan wanita.
1. Merokok
Anda tentu sudah mengetahui efek buruk dari merokok. Selain banyak efek negatif, merokok juga menyebabkan telur berkurang dan sulit dibuahi. Jika seorang perokok hamil, kemungkinan mengalami keguguran juga lebih tinggi dari wanita yang tidak merokok. Rokok juga membuat ovarium menua lebih cepat, akibatnya perokok cenderung mengalami menopause 1-2 tahun lebih cepat dari seharusnya.
2. Berat Badan
Banyak penelitian yang menunjukan ada hubungan antara berat badan dengan kesuburan wanita. Oleh karena itu, banyak dokter yang menyarankan pasiennya untuk mencapai berat badan yang normal. Hal ini berlaku untuk wanita yang kelebihan berat badan dan yang terlalu kurus.
3. Timing
Walaupun berhubungan intim adalah cara untuk hamil, bukan berarti Anda akan cepat hamil jika melakukannya kapan pun Anda ingin. Waktu untuk telur bisa dibuahi saat berhubungan intim adalah 12-24 jam setelah telur matang. Sehingga waktu terbaik untuk bercinta adalah sebelum dan saat ovulasi, atau sekitar 2 minggu sebelum haid. Saat ini sudah ada alat untuk melihat kapan masa subur Anda, yang patut untuk dicoba.
4. Kondisi Khusus
Kesuburan akan terganggu jika Anda memiliki beberapa kondisi khusus, seperti endomtriosis atau polycystic ovarian syndrome (PCOS), karena kondisi tersebut mempengaruhi endokrin yang berefek pada produksi hormon.
Baca juga: 3 Risiko Hamil di Usia yang Matang