BUMP TO BIRTH

6 Tips untuk Pulih dari Trauma Persalinan


Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond


Selama berbulan-bulan, Anda mempersiapkan diri untuk menjalani persalinan sempurna yang diidam-idamkan. Anda mengambil kelas senam hamil, membaca buku, berlatih teknik pernapasan, dan melakukan berbagai persiapan lain. Namun bagaimana jika semuanya tak bisa terlaksana? Mungkin saja Anda gagal homebirth dan harus melahirkan di rumah sakit, atau mendapatkan epidural ketika berharap bisa melahirkan tanpa intervensi obat-obatan, atau membutuhkan operasi Caesar ketika sudah yakin bisa melahirkan normal.

Atau pada kasus lain, Anda harus melihat Si Kecil menjalani perawatan khusus karena kondisinya yang tak baik. Yang mana pun kasusnya, bukannya melalui pengalaman bersalin yang diidamkan, Anda justru harus merasa ketakutan, kesakitan, kesulitan, jauh dari semua yang Anda bayangkan. Hal ini, tak jarang membuat Anda trauma atau bahkan kapok untuk kembali melahirkan.

Pengalaman buruk melahirkan berisiko membuat Anda mengalami post-traumatic stress disorder (PTSD). Ketika Anda mengalami gangguan ini, Anda akan sulit untuk tidur dan mengalami mimpi buruk atau flashback mengenai kejadian tersebut. Post-partum PTSD biasanya juga membuat Anda kesulitan untuk menyusui, bonding dengan Si Kecil, atau berhubungan seksual dengan suami. Berikut beberapa langkah untuk Anda sembuh dari pengalamam melahirkan yang buruk:

1. Biarkan Tubuh Anda Sembuh

Sayangnya, pengalaman melahirkan yang sulit terkadang membuat proses penyembuhan fisik juga terhambat. Tubuh Anda butuh waktu untuk pulih, dan cara terbaik adalah dengan beristirahat. Hal ini tentu saja lebih mudah diucapkan daripada dijalani, terutama jika Anda memiliki seorang newborn. “Saya mencoba tak memikirkan pekerjaan rumah pasca-operasi, karena kalau kelelahan, tubuh saya pasti sulit pulih,” ungkap Geibby, ibu dari Maryam, 1.

Trik ini sangat tepat, yaitu dengan memfokuskan diri pada diri Anda dan Si Newborn saja. Hal ini berarti Anda harus mengabaikan piring kotor yang menumpuk dan tak perlu menyapu lantai. Biarkan orang lain membantu Anda mengerjakan semua hal tersebut. Anda juga bisa meminta keluarga dan teman dekat, atau menyewa jasa pengasuh untuk membantu mengurus Si Newborn.

2. Move On

Anda mungkin punya bayangan akan persalinan impian. Namun pada kenyataannya, Anda bisa saja mengalami hambatan yang mengharuskan untuk bersalin lebih awal atau memakai bantuan demi keselamatan nyawa Anda dan Si Janin. “Rasanya sangat menyesal dan kecewa karena melewatkan pengalaman yang penting, yaitu proses melahirkan secara normal,” aku Siti Sarah, ibu dari Nabila, 5, dan Putri, 1.

Untuk mengatasinya, cobalah ubah cara berpikir Anda. Tak usah lagi memikirkan tentang proses bersalin impian yang gagal tetapi berpikir bahwa Anda dan Si Kecil selamat melewati proses tersebut. Lagipula, bukankah kebahagiaan yang tak ada bandingnya ketika melihat Si Kecil lahir selamat?

3. Curhat

Sangatlah tepat jika banyak orang berpendapat kalau curhat bisa membantu sembuh dari kekecewaan dan pengalaman buruk. “Berbagi cerita dengan orang terdekat atau orang lain akan sangat membantu untuk sembuh dari trauma persalinan. Mereka memberikan pandangan baru yang tak saya pikirkan sebelumnya,” ujar Icha, ibu dari Dean, 6 bulan.

Anda bisa menceritakan isi hati, kekecewaan, dan unek-unek Anda kepada teman terdekat, anggota keluarga, pasangan, atau bahkan psikolog. Dengan begitu, banyak yang akan belajar dari pengalaman Anda dan bisa saling menguatkan.

4. Jangan Salahkan Diri Sendiri

Semakin banyak ibu merasa bersalah karena tak bisa melahirkan secara normal dan alami. Tak hanya itu, kadang para ibu ini juga merasa tertinggal dan merasa tak menjadi ibu yang baik. “Ada yang berkata bahwa bayi yang dilahirkan lewat persalinan normal lebih sehat karena mendapatkan bakteri baik dari jalan lahir, akan tumbuh lebih cerdas karena persalinan lewat jalan lahir merupakan proses stimulasi yang penting bagi bayi, dan akan lebih mudah bonding. Semua hasil penelitian itu membuat saya merasa bersalah karena tak bisa melahirkan normal,” ungkap Ita, ibu dari Darnell, 3 bulan.

Adakah dari Anda yang merasakan hal yang sama? Karena fakta yang terpenting dari setiap hal ini adalah Anda berhasil melahirkan seorang bayi. Proses persalinan tak pernah sama antara 1 ibu dengan ibu lain, dan beberapa persalinan bisa terjadi dengan proses yang lebih kompleks dibanding lainnya. Intervensi medis dan operasi bisa sangat dibutuhkan untuk menyelamatkan ibu dan janin. Dan pada beberapa kasus, pereda rasa nyeri seperti epidural juga diperlukan saat persalinan. Cobalah untuk membentuk ulang sudut pandangan Anda. Anda tidaklah gagal, melainkan seorang survivor.

5. Berpikir Positif

Cobalah untuk mengingatkan diri sendiri mengenai hal-hal positif yang hadir dalam hidup Anda. JIka perlu, Anda bisa membuat daftar, bukan hanya sebagai pengingat, tetapi juga membuka pandangan Anda terhadap banyak hal, terutama yang berhubungan dengan belajar bersyukur.

“Pepatah mengatakan, ‘Every cloud has a silver lining,’ Ada hal baik dari setiap peristiwa yang terjadi, salah satunya pengalaman saya melahirkan Pascal yang membuat kami berdua harus dirawat intensif selama beberapa minggu di rumah sakit. Namun terkadang, sangat sulit untuk menemukan hal-hal positif dari peristiwa tersebut,” ungkap Ajeng, ibu dari Pascal, 4 bulan. Ya, memang bisa sangat sulit untuk melihat hal positif setelah pengalaman yang tak mengenakkan terjadi. Mintalah bantuan orang lain (yang tak terlibat dalam peristiwa tersebut) atau ahli seperti psikolog yang bisa membantu Anda menemukannya.

6. Biarkan Orang Bicara

“Sulit untuk tak melupakan proses persalinan saya yang penuh perjuangan ketika banyak orang di sekitar terus membandingkan pengalamannya dengan pengalaman saya tersebut. ‘Kalau saya sih menerapkan hypnobirthing, jadi bisa melahirkan dengan mudah.’ Atau ‘Ya, sayang sekali kamu harus melahirkan lewat operasi. Berarti kamu belum sepenuhnya menjadi ibu.’ Pendapat-pendapat ini sangat mengganggu,” cerita Yorien, ibu dari Max, 1.

Ya, omongan seperti ini pasti sangat menyakitkan bagi Anda, tetapi jangan biarkan hal ini memengaruhi diri dan hidup Anda. Anda tak perlu membalas mereka dengan ucapan yang lebih pedas lagi. Cukup ingatkan diri sendiri bahwa SI Kecil berhasil lahir selamat dan tumbuh sehat, sama seperti anak-anak mereka. Bagaimanapun proses persalinannya, yang terpenting adalah hasilnya, yaitu anak yang sehat. (Vya/SR/TW/Dok. M&B UK)