Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond
Moms, akhir-akhir ini makin banyak ibu yang mengajarkan anaknya baca tulis pada usia yang sangat dini, mulai dari 1,5 – 2 tahun. Makin banyak pula sekolah yang diperuntukkan bagi bayi dan balita. Bagaimana efeknya untuk anak?
Menurut psikolog anak dari Tiga Generasi, Anas Satriyo, balita sudah bisa diajari membaca dan menulis, namun caranya harus tepat. “Untuk anak usia 1-3 tahun, sebaiknya belajar sambil bermain dan harus bertahap,” ujar Anas saat ditemui di ajang Mother&Baby Fair 2016 di Balai Kartini pada Sabtu (1/10).
Untuk anak 1-2 tahun, bisa dikenalkan dulu dengan buku. Bukunya pun bukan buku dengan bacaan, tapi buku untuk balita yang bahannya dari plastik atau kain. Jadi, anak dapat mengenal buku sambil melakukan aktivitas seru, seperti mandi dengan buku plastiknya. “Cara lain adalah dengan menceritakan dongeng sebelum tidur,” jelas Anas.
Saat anak sudah berumur 2-3 tahun, Anda dapat mengenalkan hitungan 1-10 sambil bermain, seperti saat naik-turun tangga. Setelah ia bisa menghitung sampai 10, Anda baru mengenalkan bentuk angka padanya. “Semuanya harus diajarkan bertahap dan sambil bersenang-senang,” ujar Anas.
Anas mengingatkan bahwa belajar tidak bisa dipaksakan karena dapat berakibat buruk. “Anak akan mengasosiasikan belajar sebagai pengalaman yang tidak menyenangkan. Nantinya, ia akan sulit belajar, bahkan bisa mogok sekolah,” tutup Anas. (Nadia/OCH/Dok. M&B UK)