Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond
Ada beberapa jenis kasus hernia yang sering terjadi di tengah-tengah kita, salah satunya hernia umbilikal. Hernia ini ditandai dengan bagian usus yang menonjol dari permukaan kulit melalui celah di otot-otot perut. Di bawah benjolan ini, jaringan dapat keluar atau masuk di antara celah otot perut, sehingga hernia bisa hilang, lalu timbul kembali.
Hernia umbilikal biasa terjadi pada bayi. Ini merupakan kondisi umum dan tidak berbahaya. Anda akan melihatnya dengan jelas saat bayi menangis, batuk, ataupun tegang. Begitu pula kasusnya pada anak-anak, yang juga tidak menimbulkan rasa sakit. Bila jenis hernia ini muncul pada saat dewasa, maka dapat menyebabkan ketidaknyamanan pada perut.
Hernia umbilikal paling banyak terjadi pada bayi prematur dengan berat lahir rendah. Pada orang dewasa, cenderung lebih sering terjadi pada wanita usia 50 atau 60-an. Sementara, pada anak-anak, komplikasi hernia umbilikal jarang terjadi.
Meskipun terkesan aman, Anda perlu segera mengonsultasikannya ke dokter bila bayi Anda tampak kesakitan, mulai muntah, serta tonjolan menjadi bengkak atau berubah warna. Anda juga perlu berhati-hati jika kasusnya pada Si Kecil tidak kunjung hilang sampai usia 3 tahun, atau bahkan muncul saat dewasa. Bila itu terjadi, mungkin diperlukan tindakan pembedahan untuk mengantisipasi terjadinya komplikasi.
Komplikasi dapat terjadi ketika jaringan perut yang menonjol terjebak dan tidak dapat didorong kembali ke dalam rongga perut. Hal inilah yang membuat suplai darah ke bagian usus tersebut menjadi berkurang dan menyebabkan nyeri pusar, hingga mengalami kerusakan jaringan. Infeksi dapat menyebar ke seluruh rongga perut hingga menyebabkan kematian.
Selain itu, kegemukan, cairan dalam rongga perut, dan riwayat operasi perut juga dapat memicu terjadinya hernia umbilikal ini. (Aulia/DMO/Dok. M&B)