TOODLER

9 Tips Menghadapi Tantrum


Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond


Moms, apakah Si Kecil sering tantrum, termasuk saat ada di tempat umum? Menghadapi anak yang tantrum memang tidak mudah. Beberapa orangtua pun terkadang frustasi jika menghadapinya.

“Anak-anak, terutama yang berusia 1 sampai 4 tahun, belum bisa mengontrol amarah. Mereka hanya bisa melepaskan seutuhnya emosi itu,” ujar Ray Levy, PhD., psikolog asal Dallas dan penulis buku Try and Make Me! Simple Strategies That Turn Off the Tantrums and Create Cooperation.

Menurut Ray, pemicu tantrum adalah karena Si Kecil tidak mendapatkan apa yang ia inginkan. Pada usia 1 -2 tahun, biasanya Si Kecil mengamuk karena ingin minum susu, ganti popok, atau mainan. Namun ia tidak bisa mengungkapkannya lewat bahasa. Setelah Si Kecil berusia 3-4 tahun, pemicunya lebih kompleks.Berikut beberapa tips mudah untuk menghadapi amukan Si kecil.

1. Jangan Hiraukan
Saat tantrum, emosi Si Kecil mengambil alih bagian cortex depan dalam otak, yaitu bagian yang memikirkan dan membuat keputusan. “Inilah alasan kenapa nasehat Anda tidak ia dengarkan. Karena bagian otak yang berfungsi menimbang-nimbang keputusan sedang tidak berfungsi,” ujar Alan Kazdin, PhD., penulis buku The Kazdin Method for Parenting the Defiant Child.

Anda tidak bisa mengajar renang pada orang yang sedang tenggelam. Sama halnya dengan tantrum. Apapun yang Anda lakukan hanya membuat keadaan semakin buruk. Tunggu ia tenang, baru Anda berbicara dengannya. Jadi sekeras apapun Si Kecil berteriak, hadapi dengan kepala dingin ya, Moms.

2. Berikan Si Kecil 'Ruang'
“Terkadang Anda hanya perlu memberinya ruang dan waktu untuk mengeluarkan amarahnya. Jadi beri ia kesempatan itu,” ujar Linda Pearson, perawat dan penulis buku The Discipline Miracle. Anda dapat melakukan teknik ini bersamaan dengan teknik sebelumnya. Pastikan bahwa ia tidak menyakiti dirinya selama tantrum.

3. Alihkan Perhatiannya
Saat Si Kecil mulai tantrum, alihkan perhatiannya ke hal lain. Anda dapat menyimpan beberapa mainan yang bisa Anda keluarkan satu per satu. Jika berada di supermarket, alihkan perhatiannya dengan mengajaknya memilih es krim atau melihat ikan hidup di bagian daging.

4. Cari Tahu Penyebabnya
Karena kosakata yang masih terbatas, Si Kecil akan kesulitan untuk mengungkapkan apa yang membuatnya marah. Solusinya adalah dengan memintanya menunjuk lalu Anda menebak layaknya seorang detektif.

Seperti Melanie Pelosi, ibu 3 anak dari New Jersey, Amerika Serikat. “Memang tidak mudah, tetapi setelah beberapa waktu, kami mulai bisa berkomunikasi dengan putri kami yang berusia 22 bulan. Jika ia menunjuk ke kakaknya, berarti anak pertama saya mengambil mainannya,” jelas Melanie.

5. Beri Pelukan
Berikan Si Kecil pelukan yang erat. Walaupun hal ini sulit dilakukan jika ia mengamuk, tetapi pelukan akan memberikan rasa aman dan nyaman untuknya. Si Kecil juga akan mengetahui bahwa Anda sayang padanya walaupun tidak menuruti semua keinginannya.

6. Makanan dan Istirahat
Seringkali, penyebab utama tantrum adalah Si Kecil terlalu lelah dan lapar. Coba perhatikan jam-jam Si Kecil biasa mengamuk. Jika itu terjadi sebelum waktu makan atau sebelum jam tidur siang, bisa jadi ia lapar atau lelah. Berikan ia makanan dan buat ia beristirahat. “Anda bisa menidurkannya di tempat tidur atau membiarkannya menonton TV sebentar,” ujar Ray.

7. Beri Imbalan
Menurut Linda, Anda dapat menawarkan insentif untuk berkelakuan baik. Misalnya, jika Anda membawanya makan di restoran. Anda dapat menawarkan hal yang ia suka sebagai imbalan jika Si Kecil mau duduk manis selama di restoran. Ingatkan Si Kecil tentang imbalan itu saat ia mulai rewel.

8. Bicara dengan Tenang
Walaupun sulit, cobalah untuk tetap bicara dengan tenang saat Si Kecil tantrum. Apalagi Si Kecil memang mencari perhatian dari Anda. “Jika Anda senewen, Si Kecil dapat merasakannya dan membuatnnya makin marah,” kata Ray.

9. Pindah Tempat
Anda dapat melakukan ini saat berada di luar rumah. Saat Si Kecil menangis karena tidak diijinkan membeli mainan, bawa ia ke area lain atau keluar ruangan sampai ia tenang. (Nadia/TW/Dok. M&B UK)